47- Donor Darah

156K 13.5K 1.5K
                                    

Sungkem dulu sama saya🙏

Kalo udah tap bintang dipojok kiri bawah.

Kalo udah, Yaudah baca aja.

Happy Reading 🌻
______

Brakkk

Motor yang ditumpangi Edgar melesat jauh dari diri Edgar yang mengenaskan ditengah jalan dengan wajah yang berlumuran darah.

Samar-samar Edgar bisa mendengar riuh-riuh dan melihat orang-orang dengan pandangan kabur. Semuanya terjadi begitu cepat, Dirinya ditabrak truk yang berlawanan arah padanya. Edgar sadar dirinya salah karena tidak menaati peraturan lalu lintas, Jalan yang digunakannya salah.

Ia memejamkan matanya guna menghilangkan rasa pusing dan berat di kepalanya. Sebelum kesadarannya benar-benar hilang dirinya menggumamkan sesuatu yang hanya bisa didengarnya dan tuhan.

"Sakit bun..." Edgar memegangi dadanya yang terasa sakit, Bukan, Bukan karena kecelakaan ini, Namun karena hatinya yang hancur berkeping-keping.

"Bawa ke rumah sakit terdekat!" suara bariton seseorang membuat orang-orang yang di sana segera mengangkat tubuh Edgar di mobil pemilik suara bariton itu.

•••

"Apakah anda keluarganya?" tanya Dokter yang menangani Edgar.

"Ya, Gue keluarganya," alibi orang itu.

"Baik, Keadaan pasien tidak perlu dikhawatirkan. Saat terjadi kecelakaan pasien dengan sigap melindungi tubuhnya, Jadi, Hal itu membuat pasien tidak mengalami cidera yang serius," jelas Dokter itu.

"Syukurlah.." gumam orang itu.

"Gue titip Edgar ya Dok, Gue masih ada acara lain. Soal biaya udah gue bayar lunas semuanya. Rawat Edgar sebaik mungkin," ujar orang itu terburu-buru sambil melihat jam yang melingkar ditangannya.

"Tentu aja pak."

'Dikira bapak-bapak apa gue? Gaul gini dibilang bapak, Ck'

"Titip Edgar, Jangan sampai dia kenapa-kenapa," pesan orang itu langsung melengos pergi.

•••

"Adhi, Takut, Kok banyak sih orangnya?" gumam Olivia di dada Alan.

"Diem, Mereka gak bakal apa-apain lo."

"Serius ini istri lo Lan? Dia-kan juga anak STB?"

"Hm."

"Gila, Gak nyangka, Kok cakep bett."

"Mau gue gorok leher lo?" sengit Alan.

"Eh, Jangan dong, Sayang kali," kekeh salah satu anak Avigator itu.

Olivia memandang satu persatu orang-orang berpakaian hitam dilengkapi jaket kebanggaan mereka, Jaket Avigator yang berbeda didepannya sembari meneguk ludahnya susah payah.

Tatapannya terhenti pada orang yang menatapnya tajam, Tanpa sadar ia mencengkram baju Alan membuat cowok itu menoleh pada gadisnya.

ALAVIA (TERBIT)Where stories live. Discover now