67- Kritis

123K 12.6K 2.9K
                                    

Gue kan pernah bilang tinggal bbrapa chap ini kok malah jadi lebih 3 part deh kalo gak salah, parah. Ini juga ituangan gue dulu gak mau nyampe 60 part lebih malah jadi 60 lebih.

Tap 🌟

Absen pake insial nama kalian!

Baca jam berapa nih?

Tokoh favorit di cerita ini?

Sorry guys gue beneran lagi agak kurang mood buat nulis karena beberapa hal. Semoga tetap memuaskan, I'm really sorry.

Semoga bisa ngobatin rindu kalian sama cerita ini🥰

NANTI DIREVISI🥳

Enjoyyy guyss

___

"Kenapa lagi, baby? Hm?"

"I really miss you. I could die because of you toying with this heart," celoteh Alan tidak ada henti-hentinya.

Cup

Cup

Cup

Alan mengecupi tangan gadis itu berkali-kali dengan suara yang sangat nyaring di ruangan ber-AC yang saat ini hanya ditempati dua orang saja.

Mata Alan naik hingga perut rata gadis itu. Senyumannya langsung mengembang seketika membayangkan janin didalam perut gad-- oh, wanita? Sepertinya agak-agak aneh, jadi perempuan lebih baik bukan?

Ulang saja.

Senyumannya langsung mengembang seketika membayangkan janin didalam perut Perempuan itu. Berbagai pikiran positif berputar-putar di otaknya.

"Disini ada baby kita.." bisik Alan mengelus lembut perut Olivia.

Cup

Kecupan yang sangat lama Alan layangkan di perut Perempuan itu yang masih tertutupi pakaian rumah sakit.

"Gak sabar nunggu dia," bisiknya menenggelamkan wajahnya pada perut Perempuan itu.

Alan semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Perempuan itu hingga hingga tubuh mereka semakin menempel.

Cup

"Get well, I need you, baby."

•••

Semua anggota keluarga besar Avigator Team sudah berkumpul di depan ruangan VVIP istri Alan yang saat ini mengalami kritis.

Mereka semua tidak boleh masuk karena hanya boleh bergantian takut mengganggu pasien. Hingga jika ingin menjenguk minimal hanya dua orang secara bergantian.

"Beli makan dong. Gue lbl lohh."

"Lbl apaan?"

"Laferr banget lochh," balas Gio sok-sokan.

Plakk

Tabokan di mulut Gio bersamaan Marga yang bergedik ngeri mengucapkan, "Jijik, anjing!"

Suara derap langkah kaki terdengar banyak dan terburu-buru dari koridor rumah sakit.

"Wehh, ada apa nih?" gumam Marga melihat Dokter Andrew dan para perawat menuju ruangan Olivia dengan terburu-buru.

ALAVIA (TERBIT)Where stories live. Discover now