54- Demamnya Si Es Batu

181K 14.2K 2.8K
                                    

Tap 🌟

Follow IG: @alavia_story
@olivia.shasa
@alanatmajaya_

Tiktok: iyaininara

___

"Sini minum obat dulu," Olivia memberi instruksi Alan untuk bangun setelah tadi ia buatkan bubur. Semalam ternyata cowok itu benar-benar demam tinggi hingga membuat Olivia terus membuka matanya karena cowok itu juga tidak bisa tertidur.

Setelah minum obat selesai. Olivia berniat menelpon dokter Andrew untuk datang memeriksa Alan namun ditahan oleh cowok itu.

"Gue gak mau periksa segala."

"Dokternya yang dipanggil kesini."

"Gue tau, Tapi gue gak mau tetepan."

"Harus mau!" desak gadis itu paksa.

"Noo," bantah Alan menggeleng tidak setuju.

"Yaudah, Gue berangkat sekolah. Lo," ujarnya menunjukkan Alan dengan tangannya.

"Dirumah sendiri," lanjutnya membuat Alan menggeleng keras.

Olivia melangkah pergi meninggalkan Alan membuat cowok itu berteriak kencang.

"BIG NO, BALIK!" teriak Alan pada gadis yang akan membuka pintu kamarnya itu.

"Jadi?" gadis itu membalikkan badannya menatap Alan yang berjalan kearahnya.

"Apapun mau lo, Gue turutin asal lo sama gue terus," kata cowok itu memeluk erat badan hangat Olivia.

"Apapun?"

"Sure."

"Yaudah, Gue mau sekolah," goda gadis itu membuat Alan mendengus.

"Selain tinggalin gue, bee. Lo jangan buat gue marah!" kesal cowok itu semakin memperkuat pelukannya.

"Ya makanya mau di periksa."

"Hm, Iya, Mau," balas cowok itu membuat Olivia melepas pelukannya.

"Serius?"

"Hm."

"Sini dulu, Gue telpon dokternya dulu," Olivia memapah Alan menuju kasur king size Alan. Ralat mereka karena mereka telah setuju untuk memakai kamar utama di Apartemen ini untuk berdua.

"Gue telpon dulu," ujarnya mengeluarkan ponselnya lalu pergi melangkah keluar sebelum suara bariton Alan menusuk gendang telinganya.

"Kayak orang mau selingkuh aja telponnya diluar."

•••

"Cemen lo bro, Gak makan beberapa hari aja udah loyo," ejek Andrew mengemasi peralatan yang digunakan untuk memeriksa Alan.

"Gue tendang lo, Mau?!"

"Sensi banget mas," ledek Andrew terkekeh-kekeh membuat Alan semakin geram.

Andrew menghampiri Olivia lalu menyerahkan selembar kertas, "Tebus di Apotek," Olivia mengangguk patuh lalu hendak mengantar Dokter Andrew keluar namun--

ALAVIA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang