Bab 19

408 28 8
                                    

Semua peserta berkumpul di aula istana setelah ketua seleksi menghimbau untuk segera berkumpul. Aisya duduk dengan pandangan kosong, rasanya ia tidak sanggup mendengarkan pengumuman hari ini. ia merasa serba salah, disaat nanti namanya disebut ia belum memberitahu mateen yang sebenarnya. disisi lain jika nama orang lain yang disebut maka dia telah melanggar janjinya pada haya. permaisuri otomatis bukan diantara mereka berdua.  

" kau gugup ? " tanya wanita dengan mata berwarna biru disampingnya memecah lamun aisya. aisya tersenyum kemudian menggeleng " ahh tidak .. hanya saja khawatir " wanita itu malah tertawa setelah mendengar jawaban aisya. " lalu apakah ada bedanya dengan lupa dan tidak ingat ? kau jelas gugup bisa jadi disebabkan karna kekhawatiranmu " aisya menggaruk tengkuknya " ahh iya kau benarr sepertinya tidak hanya aku semua peserta merasakan gugup " 

" anyway my name is kenith ussie from england " aisya menjulurkan tanganya mereka berjabatan " I'm Aisya sulaiman from fitr kingdom " " i know it.. martha always talk about you errr she is kind of person who really take care of other bussiness ugh " aisya mengangguk setuju tapi sejujurnya martha baru berulah setelah mereka lulus sekolah menengah atas. entah apa yang membuatnya seperti itu hingga detik ini itu masih menjadi pertanyaan. 

" we are old friend acctually " kenith tampak terkejut tidak percaya "really ? she act like you are her rival, it seems like martha wanna make a war with fitr kingdom " kenith bahkan dua kali lebih bersemangat menimpali. terlalu berlebihan, tapi mungkin ada benarnya martha sudah menganggap haya sebagai rival. 

suara micc berbunyi semua mata menuju ke arah panggung " selamat siang semuanya, sebelumnya kami mengucapkan terima kasih karna telah mengikuti seleksi ini hingga akhir saya sebagai ketua seleksi untuk kegiatan ini ingin menyampaikan permintaan maaf dari pangeran mateen untuk menunda pengumuman selama satu minggu " jendral hussein menyampaikan kabar buruk itu dengan tenang. semua orang berbisik-bisik merasa kecewa. 

'mana mungkin aku harus menunggu satu minggu disini ?' ' aku tidak bisa menunggu selama itu' bisik-bisik itu terdengar ramai dihadapan jendral hussein " sorry , can we know what happend with prince mateen ? " kenith berdiri seketika mata tertuju padanya. semua menganguk-angguk menyetujui aksi wanita ini. 

" baik saya hendak menyampaikan alasannya namun sepertinya nona-nona semua masih terlihat syok . pangeran mateen dikirim ke perbatasan karna urusan kemiliteran, hari ini suasananya amat genting sehingga hari ini juga mereka harus berangkat " semua mengangguk-angguk mulai memahami situasi. jendral hussein juga menyampaikan para peserta diperbolehkan untuk pulang sementara menunggu kedatangan mateen. 

" bagaiamana jika pangeran tidak kembali dalam waktu satu minggu ?" aisya keceplosan bertanya muka-muka orang disana seketika berubah masam. " hei aisya tidak perlu bertanya hal yang belum pasti terjadi seperti itu kau secara tidak langsung mendoakan agar pangeran mateen tidak kembali " salah satu teman dekat martha menyeletuk membuat aisya terduduk. 

" ahh maaf aku hanya ... hanya berpikir begitu " jendral hussein tersenyum ramah " putri aisya sepertinya sangat khawatir yaa .. pangeran mateen pasti kembali dengan selamat. aku bisa menjamin itu, karena putriku dipilih sebagai asisten medisnya dia tidak akan meninggalkan tanggung jawabnya apalagi pangeran mateen juga merupakan anggota militer mereka bisa menjaga diri dengan baik" aisya tidak percaya haya akan bersama mateen seminggu yang akan datang ini kabar baik.  aisya tersenyum kemudian merasa lega.  semua peserta akhirnya kembali ke kamar masing-masing untuk bersiap pulang. 

-----------------------------00----------------------------------------------------------------

Semua prajurit yang ditugaskan ke perbatasan berlari ke sana kemari untuk bersiap pergi ke perbatasan waktu yang diperlukan sekitar 5 jam lamanya jika melalui darat namun jika melalui udara hanya sekitar  30 menit.  mateen dan beberapa tenaga medis akan berangkat melalui udara karna peralatan medis yang dibawa sangat penting.  diperbatasan sudah ada beberapa prajurit yang diutus untuk membuat camp sementara. camp - camp yang sudah di bangun ditempatkan di tempat paling aman yakni pada titik buta koordinat 'lorong tua' disamping bukit. 

SERENDIPITY [prince mateen]Where stories live. Discover now