Bab 20

444 25 24
                                    

Kurang lebih sekitar setengah jam yang lalu pasukan Mateen dan haya tiba di camp. kondisi Mateen saat ini sedang tidak baik-baik saja, kakinya yang terkena tembakan tadi mengeluarkan banyak darah, Haya segera memapah Mateen ke ruang medis darurat. Ada satu tentara yang gugur segara dievakuasi kemudian dibawa kembali ke kerajaan malam itu juga. semua orang berduka, terutama Mateen yang sedari menahan amarah dan juga sakitnya bersamaan. Para serigala itu memiliki tak-tik yang sangat jitu, hingga membuat semua rencana yang mereka susun harus dirombak.

" June bagaimana keadaan pangeran Mateen? " Haya berada dibalik tirai tempat Mateen dirawat. " tenang dia baik-baik saja, jangan tampakkan wajah khawatirmu seperti itu kak, sangat mengerikan " jitakkan mulus mendarat di kepala June detik itu juga. Anak itu seperti tidak tahu situasi bisa-bisanya meledek Haya saat sedang cemas begini.

" Aku hanya bercanda, kau juga dokter kau boleh melihatnya langsung, aduhh.. Aku pergi, jangan ganggu pasienku terlalu lamaa.. " June meringis kesakitan setelah itu pamit pergi meninggalkan Mateen dan Haya. Haya melangkahkan kakinya pelan agar tidak mengganggu Mateen yang sedang terbaring lemah.

" Permisi pangeran, maaf saya hanya ingin melihat kondisi anda " Haya bersuara pelan sembari menarik kursi ke arah ranjang. Haya melihat lamat-lamat wajah Mateen yang terlihat tenang itu, Haya menghela nafas berat. andai dia bisa bercerita semua yang selama ini ia sembunyikan mungkin Haya tidak perlu ragu untuk berada di samping Mateen berlama-lama. Haya hanya bisa melihat keadaan Mateen sebentar, baru ia hendak beranjak tapi suara Mateen membuatnya terhenti.

" bagaimana... interogasinya ? " Mateen membuka matanya sempurna, jujur saja Haya terkejut, kehadirannya sudah ketahuan. " dia tidak mau membuka suaranya, kami tidak bisa mengancam dengan menyakitinya karna dia juga seorang warga " Mateen mendudukkan dirinya diranjang. " lalu, bagaimana keadaanmu ? " Mateen menatap Haya. jeda sebentar karna Haya sedikit tidak percaya dengan pendengarannya, pangeran Mateen di depannya yang ia sangat kagumi ini menanyakan keadaannya. Sedikit mengulum senyum Haya akhirnya buka suara.

" saya baik-baik saja, pertanyaan itu lebih cocok untuk anda sebenarnya " Mateen terkekeh pelan. " buktinya aku sudah sadar kan, aku baik-baik saja " Haya mendudukan dirinya kembali di kursi. hampir satu jam mereka bercerita sembari mendiskusikan rencana besok mereka sepakat untuk membawa serigala itu bersama mereka sebagai tawanan.

" aku permisi dulu pangeran, ini sudah larut kita harus pergi pagi-pagi sekali bukan ? " Haya bangkit dari duduknya pelan-pelan melangkah keluar Mateen mengangguk tapi masih menatapi punggung Haya seperti tidak ingin berpisah.

Sebelum benar-benar keluar ruangan, Mateen memanggil Haya.
" Hei, lain kali kalau kau sedang bertugas denganku seperti ini tidak perlu memanggilku dengan embel-embel pangeran, ini perintah " Haya menoleh cepat akhirnya senyum yang sedari tadi ditahan mengembang sempurna " siap ! "

Sedang di luar tenda ruang medis Haya melihat beberapa pasukan membuat lingkaran. Haya mendekat karna terlihat begitu hangat.

" Heyy ... semua sudah berkumpul sedari tadi, ayo kesini kami membuat sup jagung !" Ayya melambaikan tangannya mengintrupsi haya untuk bergabung, para pasukan membuat api unggun. udara di bukit ini sangat dingin jika malam hari belum lagi angin dari laut ikut berhembus kencang menambah derajat suhu udara.

Haya ikut bergabung duduk di antara June dan Ayya, June nampak kesal terlihat dari wajahnya. " Heyyy kenapa kau terlihat tidak senang aku bergabung huh?! " June melirik malas. aku menoleh ke arah Ayya yang mengangkat bahu tanda tidak peduli.

" setidaknya kakak tidak perlu duduk ditengah-tengah begini kan, merusak moment bahagiaku kau tahu ! " Haya lagi-lagi dibuat tidak percaya dengan tingkah senior beda 1 tahun itu. Tapi melihat tindakannya, ia bisa mencium bau-bau kasmaran. June sedang jatuh hati rupanya. Terlebih dengan teman dekatnya, kemudian setelahnya Haya tertawa sangat kencang.

SERENDIPITY [prince mateen]Where stories live. Discover now