Chapter 2

736 72 2
                                    


"Apa kau bisa membantuku bersiap untuk bertemu dengan kak Levion?"

Levion sedang berlatih keras untuk ujian masuk nya menjadi Prajurit Kerajaan. Leticia ingin membantu tunangannya.

"Tolong ambilkan sapu tanganku."

"..."

"Mary?"

"Ya...? Oh, Anda bilang apa?"

Ketika Leticia memanggil namanya, Mari mengangkat kepalanya dengan terkejut seolah baru sadar dari lamunan. Saat mata mereka bertemu, Leticia bertanya dengan nada khawatir.

"Ada apa? Apa adikmu semakin parah sakitnya?"

"Tidak, aku sedang memikirkan hal lain, Nona."

Walapun dia bilang tidak terjadi apa-apa. Mary tidak bisa melupakan hal yang terjadi tadi malam.

Ada koin emas di tengah jalan pada malam hari saat dia sedang dalam perjalanan pulang ke rumah.

Dan apa yang Leticia katakan benar setelah dia pergi dari Mansion.

[Aku harap kau bisa memungut uang di jalanan.]

Pasti cuma kebetulan.

Kebetulan yang aneh.

Mary memberikan sapu tangan kepada Leticia.

"Ada yang hal lain yang anda inginkan, nona?"

"Tidak, ini saja."

Setelah Mary memberikan sapu tangan itu, Leticia keluar dan berjalan ke koridor.

Tapi sebelum itu, dia bertemu dengan seseorang.

Diana.

"Sepertinya kau ingin pergi ke suatu tempat?"

Diana bertanya, melihat Leticia dari atas ke bawah. Terlepas dari ketidaknyamanan itu, Leticia tidak mengerutkan kening sama sekali dan mengangguk ringan.

"Aku pergi menemui kak Levion.

Ekspresi Diana berubah ketika mendengar itu, lalu suara kebenciannya keluar.

"Kenapa?"

"Huh?"

"Kenapa kau harus pergi?"

Leticia merasa kesal, dia seperti di wawancara. Karena sedikit bingung, Leticia dengan pelan memiringkan kepalanya.

"Apa aku tidak boleh pergi untuk mendukungnya?"

Sebelum mereka bertunangan, Leticia dan Levion memang sudah berteman dekat sejak kecil. Dia adalah tunangannya, tapi dia menganggapnya sebagai keluarga. Pandangan Diana semakin tajam.

"Sangat menggembirakan."

Diana melirik Leticia dengan ganas, lalu menyeringai dan berjalan melewatinya.

***

'Ada apa dengannya...?'

Di tengah jalan untuk menemui Levion, Leticia tidak bisa melupakan reaksi Diana. Aku memanggil Diana saat dia pergi, tapi dia tidak berpaling.

'Kenapa?'

Leticia tidak bisa menemukan jawabannya entah berapa kali dia memikirkan itu.

Tapi, ada yang aneh.

Leticia memegang erat gaunnya, merasa khawatir kalau saja sesuatu terjadi.

"Nona, kita sudah sampai."

I Won't Go Back to My Family Who Abandoned Me [Novel Terjemahan]Where stories live. Discover now