Chapter 84

35 4 0
                                    


Marquis Leroy berpikir bahwa dia akan langsung kembali apabila dia yang memintanya. Akan tetapi, Leitica bersembunyi di belakang Enoch, sampai –sampai dia tidak terlihat.

Raja memang sudah mengatur situasinya apabila dia ingin menghindar darinya. Marquis Leroy mencoba meminta sedikit waktu, tapi hal itu dia minta setelah perintah di keluarkan.

Dia tidak punya pilihan lain selain mundur.

***

"Aku akan memberitahumu terlebih dahulu. Tahukah kamu betapa khawatirnya aku sampai-sampai kamu mengatakan kamu akan pergi?"

Begitu mereka keluar kamar, Elle langsung memarahinya. Leticia memiringkan kepalanya dengan bingung.

"Aku pikir kau sudah tahu."

Dia pikir itu sudah pasti. Jelas sekali Leticia tidak merasa perlu mengatakan apa pun.

'Aku merasa jauh lebih baik.'

Leticia dengan santai menundukkan pandangannya. Dia khawatir ini akan menjadi lebih sulit. Kali ini, dia melepaskan keluarganya, dan bukan sebaliknya. Namun, ternyata hal itu tidak menimbulkan rasa sakit. Sebaliknya, hatinya terasa lebih ringan sekarang karena dia benar-benar memutuskan hubungan antara dirinya dan keluarganya. Dan sepertinya keluarganya tidak berpikir demikian.

"Kami adalah keluargamu yang sebenarnya! Terus? Apa sekarang kau tidak mencintai keluargamu?"

Enoch, yang pertama kali melihat Marquis mendekat dengan tatapan galak di matanya, menghalangi jalannya. Leticia berdiri di samping Enoch dengan tatapan yang mengatakan tidak apa-apa, saat dia menghadapi keluarganya dengan baik.

"Aku tahu kami membuatmu sedih."

"...."

"Tapi kita masih keluarga."

"...."

"Setelah kau pergi, kami sangat khawatir."

Berpikir bahwa ada yang tidak beres, Marchiones Leroy mendorong Marquis keluar, dan malah mendekati Leticia.

Namun, dia hanya menatap mereka tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Sedangkan Marchiones Leroy tidak pernah secara terang-terangan mengabaikan dan mempermalukannya seperti yang dilakukan Marquis dan adik-adiknya. Namun, dia tidak pernah memihaknya atau mengatakan hal baik.

Dia diam-diam menutup mata terhadap hal itu.

Dengan perasaan campur aduk, Leticia tersenyum pahit dan meraih lengan baju Enoch.

Pada pandangan pertama, sepertinya dia benar-benar menyesali apa yang terjadi dan dengan tulus meminta maaf, tapi tidak mungkin Leticia tidak menyadari fakta bahwa bukan itu masalahnya.

"Aku tahu bahwa ini adalah permintaan maaf yang tidak tulus dan tidak berarti apa-apa."

"Leticia."

"Aku tahu ibu membutuhkanku, dan ibu hanya mencoba menenangkanku."

Mau tak mau dia merasa kecewa pada keluarganya karena meminta maaf hanya demi keuntungan dan keserakahan mereka.

"Aku tidak akan menerima permintaan maaf kalian."

"Leticia!"

Dia pikir agak aneh kalau mereka terlihat begitu terkejut. Ekspresi bingung mereka yang mengatakan mereka bisa melepaskannya, tapi tidak pernah menyangka Leticia akan melepaskan mereka.

"Tidak peduli betapa pemalu dan menyedihkannya aku, aku tidak pernah berpikir bahwa aku akan diusir."

"Leticia, kita..."

"Seperti yang dikatakan Marquis, kita adalah keluarga."

"...."

"Sewaktu aku di usir, rasanya sangat sulit."

Semua orang malu padanya, jadi dia pikir itu semua salahnya. Dia terus berusaha mencari alasan mereka meninggalkannya. Keputusasaan yang dia rasakan ketika mengetahui bahwa itu bukan kesalahannya tidak dapat digambarkan. Jika itu bukan salahnya, lalu mengapa dia ditinggalkan?

Dimana letak kesalahannya?

Sejak awal, tidak ada alasan baginya untuk dibuang. Namun, dia mampu dengan cepat memilah emosi yang menumpuk lebih berat dari yang dia duga. Sekalipun mereka menderita, toh tidak ada yang berubah.

"Aku harap kalian hidup dengan baik."

Kedengarannya lucu bahkan setelah dia mengatakannya, jadi Leticia langsung mengoreksi dirinya sendiri.

"Sebenarnya, aku harap kalian tidak hidup dengan baik."

Jika mereka benar-benar tidak bahagia.

"Dan kalian menderita sama seperti aku."

Bahkan, beberapa kali lebih banyak dari itu.

"Aku harap kalian menyesalinya dan menderita."

Leticia tersenyum lebih cerah.

Sekarang giliran dia untuk meninggalkan keluarganya.

***

Surat datang selama beberapa hari setelah itu, semuanya dari keluarganya. Dia tidak ingin tahu tentang apa itu, dia juga tidak peduli untuk mengetahuinya, jadi Leticia tidak repot-repot membukanya.

"Aku pikir kita bisa menggunakannya sebagai kayu bakar."

Mendengar ucapan sinis Ian, Leticia tertawa terbahak-bahak.

"Kenapa mereka terus mengirimkannya?"

Dia bersandar di kursinya sambil melemparkan surat yang tiba hari ini ke atas meja. Elle bertanya dengan hati-hati sambil menawarinya sepotong kue stroberi.

"Apa kau benar-benar menganggap kami sebagai keluarga?"

"Tentu saja."

"Tapi kita sebenarnya bukan sebuah keluarga, kan?"

Intinya, meskipun dia mengatakan mereka adalah keluarga, tidak ada dasar resmi untuk mengatakan hal tersebut. Dia tidak mengerti maksud Elle saat dia menunjukkannya, jadi Leticia hanya berkedip bingung.

"Ya aku rasa itu benar?"

"Kalau begitu, bukankah ada cara yang baik bagi kita untuk menjadi keluarga yang sebenarnya?"

"...."

Leticia akhirnya menyadari apa yang ingin Elle katakan.

"Enoch dan aku akan membahas pernikahan kita sendiri."

"Tidak, aku khawatir kau akan berubah pikiran di tengah jalan."

Elle melirik ke arah Ian, yang segera menyadari bahwa dia meminta bantuan, dan dia bergerak untuk mendukungnya.

"Tidakkah menurutmu lebih baik menikah secepat mungkin?"

Sekarang setelah Ian bergabung, Leticia menggelengkan kepalanya dan menghela nafas kecil.

"Kalau kalian terus melakukan ini, aku akan memberitahu Tuan Achilles."

"Kak, kami hanya ingin menjadi keluarga resmi secepatnya."

"Benar, Kak. Akan lebih baik bagi semuanya kalau kita secepatnya menjadi keluarga."

Mata melihat terlihat depresi, seolah mereka ingin Leticia tau perasaan mereka. Leticia tidak mudah terpancing.

I Won't Go Back to My Family Who Abandoned Me [Novel Terjemahan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang