Chapter 81

44 2 0
                                    


"Apa yang harus kulakukan?"

Leticia tersenyum dan bertanya pada Enoch, yang menunjukkan wajah santai. Enoch terus mencium punggung tangannya dan tersenyum lembut.

"Apapun yang kau mau."

"Uhm..kalau begitu..."

Leticia ragu, dan perlahan menundukkan kepalanya. Saat Enoch menatapnya dengan rasa ingin tahu, dia merasakan sentuhan lembut bibirnya di pipinya. Terasa sangat lembut, sehingga rasanya seperti kelopak bunga yang membelai dia dengan lembut. Begitu dia mengangkat kepalanya, tatapannya terjalin dengan Leticia, yang tersenyum cerah.

"Seperti ini?"

Untuk semua ketidaksopanannya, wajah Leticia setenang dan tidak peduli saat dia bertindak sembrono. Dia merasa seperti selalu didorong oleh Leticia. Enoch mengangkat alisnya sedikit, bahkan di kegelapan malam dia melihat ujung telinga Leticia memerah. Dia kesal dengan Leticia yang berpura-pura tenang, jadi Enoch menyeringai.

"Tapi tidak cukup."

"Kalau begitu..."

Tampak ragu-ragu, Leticia menghembuskan napas seolah-olah dia telah mengambil keputusan dan perlahan membungkuk. Enoch pikir dia akan mencium pipi yang lain, tetapi tiba-tiba dia duduk di pangkuan Enoch, dan matanya membelalak tak percaya.

"Kalau begini..apa kau sudah puas?"

"..."

Enoch bingung dengan tindakannya yang berani sampai duduk di pangkuannya. Tanpa tahu harus berbuat apa, kehangatan kecilnya dan beban di pangkuannya terasa begitu enak sehingga dia tersenyum.

"Darimana kau belajar melakukan sesuatu yang berani ini?"

"Oh, aku hanya ingin melakukannya..."

Enoch hampir tertawa heran ketika dia mengatakan itu karena dia ingin. Namun, dia menahannya dan dengan ringan menyentuh pipi Leticia.

"Kau tidak boleh melakukan ini pada orang lain, kalau tidak, aku akan cemburu."

Hanya memikirkan Leticia yang mencintai orang lain membuat kepalanya terbakar.

Leticia tertawa kecil, dan memeluk pinggang Enoch.

"Aku tidak mau melakukan ini kepada orang lain, tapi hanya padamu."

Waktu yang Leticia habiskan Enoch sangat berharga baginya, dia benar-benar tidak bisa membayangkan bersama orang lain selain Enoch. Sampai sekarang, Leticia tidak berpikir dia akan pernah mendapatkan kembali sebanyak yang dia berikan dari hatinya. Namun, Enoch selalu merawatnya, memperlakukannya dengan sangat berharga, dan telah menunjukkan kepadanya betapa bahagianya hubungan saling mengasihi.

Berharap hatinya bisa menyentuhnya sedikit pun, Leticia berusaha jujur padanya. Namun, dia menjadi begitu terbiasa dengan penolakan dan penyangkalan sehingga untuk bergerak maju pun melambat secara signifikan. Dia khawatir bahwa Enoch akan merasa frustrasi padanya, tetapi tidak sekali pun dia menegurnya atau mengasihaninya. Bahkan, dia selalu menyemangatinya, dan menunggu dengan sabar.

'Tidak mungkin aku tidak menyukainya,kan?'

Orang yang amat sangat memperhatikannya. Bahkan pada saat ini, Leticia menggelengkan kepalanya perlahan karena dia malu dengan siraman kasih sayang di matanya. Dia menyentuh tangannya dengan kedua tangannya, seolah-olah dia sedang bercanda, tapi kemudian dia menegang. Enoch segera memperhatikan dan melihat ke bawah.

"Aku tidak melihat cincinmu. Ada dimana?"

"..."

Leticia tidak bisa melihat cincin pertunangan di jari manis kirinya. Dia merasa sesak dan menatapnya dengan ekspresi memintanya penjelasan. Enoch membuka kancing bagian atas bajunya. Bahkan sebelum dia bisa terkejut dan bertanya apa yang dia lakukan, dia bisa melihat kalung di lehernya.

I Won't Go Back to My Family Who Abandoned Me [Novel Terjemahan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang