Chapter 62

165 16 0
                                    


"Kau serius, Irene Leroy?"

Setelah semua kelas selesai, profesor itu melihat dokumen yang dia terima dengan tidak percaya. Dia ingin Irene mempertimbangkan kembali.

Irene tau kalau reaksi professor akan seperti itu, Irene menjawab tanpa mengubah ekspresinya.

"Ya."

"Aku ingin bertanya pada Marquis apakah dia menginginkan hal yang sama."

"...."

Irene menutup mulutnya mendengar kata-kata itu.

Dokumen yang diserahkan Irene adalah surat pengunduran diri. Dia tidak ingin mengambil cuti dari akademi, tetapi ingin pergi secara permanen. Namun, profesor bertanya apakah dia sudah mendapatkan izin dari Marquis Leroy terlebih dahulu. Dia tahu lebih baik dari siapa pun bahwa Marquis tidak akan membiarkan Irene mengundurkan diri.

Irene mendengarkan professor, lalu dengan tegas berkata.

"Pendapat ayah tidak penting."

"Murid Leroy."

"Yang penting adalah aku tidak punya keinginan untuk menghadiri akademi lagi."

Kenyataannya adalah dia tidak pergi ke Akademi Sihir karena dia menginginkannya. Hanya karena dia berbakat dalam sihir, ayahnya memutuskan masa depannya untuknya. Dia memerintahkannya untuk masuk Akademi dan menjadi penyihir Kekaisaran setelah dia lulus. Irene tidak punya keluhan. Dia pikir akan lebih baik pergi ke tempat di mana dia bisa memamerkan bakatnya. Rasanya nyaman, dan semudah berjalan di jalan saat orang lain mendukungnya.

Dia terlambat menyadari bahwa itu belum tentu benar.

[Orang tua seharusnya tidak memutuskan tujuan anak-anak mereka untuk mereka, tetapi membantu dan mendukung mereka ketika anak-anak mereka sedang berjuang.]

Kakak tertuanya, yang selalu dianggapnya tidak berguna dan bodoh, sudah mengetahui kebenarannya.

Bahwa tidak ada artinya mengikuti jalan yang telah diputuskan orang lain untukmu.

Setelah diam-diam mendengarkan percakapannya dengan Marquis Leroy dari lorong, Irene sempat berpikir cukup lama.

Sampai akhirnya, dia menyadari bahwa ayahnya punya pola tertentu. Kalau kau tidak diakui olehnya sebagai orang yang berbakat, maka kau akan menjadi sebuah kekecewaan yang tidak berguna dan dia akan meninggalkanmu. Bukan hanya dia yang merasakannya, saudara-saudaranya yang lain juga menyadari itu.

'Tidak ada artinya sejak awal.'

Begitu dia mendapatkan ide gila ini, dia tidak ingin mengikuti jalan yang tidak dia sukai.

"Jangan beri tahu ayahku, aku akan berbicara dengannya tentang hal itu."

"Ha... aku mengerti apa yang kau katakan, tapi masih ada periode pertimbangan. Jadi sekali lagi... tolong pikirkan tentang ini..."

"Terima kasih, tolong tangani secepatnya."

Dia dengan tegas memotong kata-kata profesor, karena dia tidak ingin mendengarnya. Irene pergi menemui Ronan segera setelah itu. Dia selalu takut melihat wajahnya, jadi dia menghindarinya dan bersembunyi sampai akhirnya memutuskan untuk bertemu dengannya.

"Aku minta maaf untuk semua yang aku lakukan padamu."

"...."

"Aku tidak memintamu untuk memaafkanku. Aku datang ke sini karena saya ingin meminta maaf padamu dengan benar."

Dia bisa merasakan Ronan menatapnya dengan kaget, karena dia tidak pernah berharap dia mengungkapkan penyesalan. Irene terus mengepalkan tangannya dengan erat karena dia tidak cukup percaya diri untuk menghadapi tatapannya.

I Won't Go Back to My Family Who Abandoned Me [Novel Terjemahan]Where stories live. Discover now