Chapter 63

149 17 0
                                    

Saat itu hari bersinar terang. Padahal hari itu cuaca yang sangat terang, Leticia malah merasa merinding dengan angin yang menerpa dirinya.

"Kenapa kau lakukan itu?"

Leticia mengepalkan tangannya dan melihat tajam ke Keena. Pertanyaan mengandung banyak makna.

Kenapa begitu berani masuk ke kamarnya? Kenapa dia mengambil buku itu, lalu mengembalikannya? Apa yang membuatnya begitu jujur memberitahunya tentang apa yang dia lakukan.

Leticia mengigit bibir bawahnya karena dia bisa merakan getaran di bibirnya.

Keena menjawab seolah itu bukan masalah besar.

"Kan sudah kukatakan, aku penasaran dengan kemampuanmu."

"Apa memang hanya itu?"

Kalau dipikirkan lagi, Keena selalu menolongnya dan tidak pernah melukainya. Walau begitu ada banyak aspek kecanggungan dalam interaksi mereka. Jadi semakin mereka bertemu, semakin tidak nyaman.

Ketika Leticia bertanya dengan mata penuh curiga, Keena tersenyum.

"Aku tidak tertarik pada keberuntunganmu."

Badan Leticia megeras layaknya patung kuil ketika Keena terang-terangan menyatakan kemampuannya. Keena, disisi lain, terlihat santai.

"Aku tertarik dengan apa yang kau sebut kesialan."

"Maksudmu?"

Ujung hatinya merinding mendengar kata darinya.

Memang, Keena selalu bertanya tentang kemampuannya, apakah membuat orang sial. Dia selalu mendekatinya dengan semangat, daripada enggan atau menghindar darinya.

"Kalau kau bisa memanggil keberuntungan, apa kau juga bisa memanggil kesialan?"

Mendengar kata itu, Leticia tersenyum ramah. Terlepas dari kenyataan bahwa dia sudah mengatakannya berkali-kali, tampaknya Keena masih percaya bahwa dia memiliki kemampuan untuk membuat orang sial. Tidak, lebih tepatnya, Keena menginginkan untuk bisa.

Untuk beberapa alasan, Leticia merasakan perasaan campur aduk sejak dari awal. Dia merasa menyedihkan karena pernah berpikir bahwa dia adalah orang baik.

"Katakan padaku sebetulnya apa yang kau inginkan dariku."

Leticia bertanya dengan nada letih, tapi dia tidak mengharapakan jawaban. Berbanding terbalik dengan yang dia inginkan, Keena menjawab.

"Aku ingin kau tidak kembali ke keluargamu."

"Apa?"

"Itu saja."

Leticia terdiam melihat kejujuran Keena untuk pertama kalinya.

Sudah lama sekali Leticia berhenti berpikir untuk kembali ke keluarganya. Dia tidak mengerti maksud dari Keena yang menyuruhnya untuk tidak kembali.

Segera setelah itu, wajah Leticia memucat mendengar kata-kata Keena.

"Kalau kau kembali, masalah ini tidak akan berakhir hanya dengan robekan sebuah buku."

Itu ancaman.

Ancaman yang sangat jelas untuk mendengarkannya, karena dia bisa masuk ke mansion Achiles kapanpun dia mau.

Pikirannya menjadi kosong dan jantungnya berdesir nyaris berhenti. Namun, ini bukanlah emosi karena ketakutan atau kengerian.

"Kurasa kau ini tidak takut pada apa pun."

"Tidak ada yang ku rugikan."

Leticia tersenyum dingin saat melihat senyumnya yang tidak tau malu.

"Apa yang akan kau lakukan padaku kalau tiba-tiba saja aku memutuskan untuk berhenti melakukan apapun itu yang kau inginkan?"

I Won't Go Back to My Family Who Abandoned Me [Novel Terjemahan]Where stories live. Discover now