#22🌻

679 83 16
                                    


Pagi yang cerah, disambut dengan hari libur bagi para murid karena hari ini mereka semua akan mendengarkan siapa saja yang terpilih sebagai peserta turnamen Triwizard.

Allena berjalan santai dengan sahabat-sahabat nya menuju great hall, tempat tiga sekolah berkumpul.

Ia belum berbicara dengan Cedric setelah perdebatan nya waktu itu. Tapi ia sudah berjanji pada dirinya akan mendukung Cedric sepenuhnya saat kakak nya terpilih. Apapun yang terjadi kedepannya, ia harus sudah siap.

Saat Allena ingin masuk menuju great hall tiba-tiba sekumpulan anak Dumstrang lewat tepat didepan nya. Anak laki-laki bermata coklat itu menatap nya dan tersenyum. Dengan canggung Allena membalas senyuman nya dan bergegas mempercepat jalannya.

"Bukan saatnya kau memikirkan itu Allena" batin Allena.

"Dasar anak Dumstrang" kesal Draco menatap anak laki-laki bermata coklat yang sedang menatap Allena dari jauh.

Sesaat kemudian mereka semua sudah berkumpul di aula yang membuat aula sangat berisik sekarang.

"Silahkan duduk. silahkan. Sekarang momen yang sudah kalian nantikan. Pemilihan pejuang,," sambut Dumbledore sambil mematikan api di sekeliling aula dan hanya menyisakan api biru dari piala api yang menyala-nyala.

Tal lama setelah itu, warna api dari piala api berubah menjadi warna merah. Dengan sigap Dumbledore sudah mengangkat tangannya, siap menangkap kertas yang dimuntahkan oleh piala api.

Allena menatap khawatir ke arah depan. Tentu ia masih berharap kakak nya tak ikut serta dalam turnamen ini.

"Pejuang Dumstrang adalah Viktor Krum" kata Dumbledore yang membuat anak Dumstrang bertepuk tangan heboh.

Krum berjalan menuju Dumbledore dan menjabat tangan nya sebelum akhirnya ia diarahkan untuk memasuki ruangan yang berada dibelakang para guru.

Tak menunggu lama, piala api sudah memuntahkan secarik kertas lagi, yang membuat semua murid kembali memperhatikan Dumbledore. 

"Pejuang dari Beauxbatons Fleur Delacour" seru Dumbledore yang disusul dengan tepuk tangan senang dari para murid Beauxbatons.

Sama dengan Krum, Fleur memasuki ruangan yang sama dan piala api kembali memuntahkan secarik kertas lagi.

Kali ini Allena benar-benar memohon agar bukan kakak nya yang terpilih. Namun keberuntungan bukan berada di pihak Allena sekarang.

"Pejuang dari Hogwarts Cedric Diggory" kata Dumbledore senang diikuti tepuk tangan heboh dari murid Hogwarts terutama anak-anak Hufflepuff yang bersuara paling kencang.

Jelas kecuali Allena. Ia terdiam serasa darah berhenti mengalir ditubuhnya.

Cedric senang ia terpilih tapi ketika ia menoleh pada adiknya. Ia merasa tak cukup senang untuk ini semua. Ia berjalan menuju Dumbledore berusaha terlihat sesenang mungkin dan menjabat tangannya kemudian memasuki ruangan yang sama dengan Krum dan Fleur.

"Bagus sekarang kita punya tiga juara.namun pada akhirnya hanya satu yg akan tercatat dalam sejarah hanya satu yg akan mengangkat piala kemenangan ini. Kapal kemenangan ini, piala Triwizard" kata Dumbledore diikuti tepuk tangan dari seluruh aula.

Tetapi ada yang aneh dengan piala api. Tiba-tiba piala api mengeluarkan secarik kertas, lagi yang membuat seluruh aula terdiam. Bingung.

"Harry Potter" gumam Dumbledore membaca nama yang tertera di kertas tersebut. "Harry Potter! HARRY POTTER!"

Harry yang tak mengerti apa-apa akhirnya maju menuju Dumbledore dengan semua murid yang menatapnya benci.

"Dia curang"

My Little Princess (your brother Cedric)[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang