#26🌻

766 77 43
                                    

Sebelum baca ada catetan dari aku nih 💁🏻‍♀️

Di sini aku naro keluarga Diggory sebagai "Half-Blood" kenapa?
Karena awalnya aku cari ke 28 secret blood gak ada keluarga Diggory, dan pas aku cari di google gitu, keluarga Diggory cuman di tulis "Half-Blood/Pure-Blood" nah karena aku bingung aku jadiin 28 secret blood sebagai patokannya (Meski masih ragu sih)

Dan setelah beberapa minggu/bulan aku buat ini chapter, baru ada yg jelasin kalo ternyata Diggory itu "Pure-Blood" dan setelah tau ini gak mungkin juga aku hapus chapter ini kan. Jadi karena ini fanfic, ikutin aja alurnya dan anggap aja begitu huehehe 😄

Jadi segitu aja, sekarang kalian boleh lanjutt.

Makasihh udah mau baca pesen author cerewet ini 😙✌

Selamat lanjut membacaa 💛💛

♡♡♡

"Naga!" Kata Allena kaget setelah mendengar cerita Cedric mengenai apa yang kemarin ia bicarakan dengan Harry.

"Shtttt jangan berisik princess" kata Cedric menutup mulut adiknya.

"Turnamen ini gila, benar-benar gila" kata Allena cemas. "Aku akan membantu mu kak, pasti"

Tekad Allena. Sekarang Allena sedang berjalan menuju kelas ramuan untuk mengulang praktek ramuannya yang gagal kemarin. Di perjalanan nya ia terus memikirkan tugas pertama kakak nya, ia sangat khawatir dengan hal itu.

Perjalanan nya menuju kelas ramuan yang berada di bawah sangat tak menyenangkan karena saat satu belokan menuju kelas nya, ia terpaksa berpapasan dengan gerombolan anak Slytherin.

"Oh lihat siapa yang kita temukan disini" cemooh Pansy yang berdiri tepat di samping Draco. Allena menatap malas anak-anak Slytherin itu.

"Permisi aku ada urusan" kata Allena sopan dia hanya ingin lewat dan menyelesaikan praktek nya lalu bergegas ke perpustakaan mencari tau bagaimana menangani naga.

"Oh kau mau lewat ya Diggory" celetuk Theo yang berada tepat dibelakang Draco bergerak maju ke samping Draco.

Sedangkan Draco yang berada di depan hanya menatap Allena sambil menahan senyumnya, Allena tentu menatap pemuda Malfoy itu jengkel.

"Perasaan disini tak ada orang yang menerima seorang anak perempuan yang menyedihkan seperti mu!" Cemooh Pansy dengan menekankan kata menyedihkan. Tentu itu membuat Allena naik pitam.

"Siapa maksudmu yang menyedihkan?!" Tanya Allena menatap tajam Pansy. Yang ditatap hanya menutupi wajah takutnya dengan mencemooh.

"O-oh tentu saja kau Diggory"kata Pansy remeh. "Ugh bahkan kau sangat mirip dengan ibu mu yang seorang mudblood it-"

"Jangan berkata seolah kau tau tentang keluarga ku Parkinson!" Tegas Allena menatap tajam Pansy, sementara gerombolan anak laki-laki yang setia berdiri di belakang Pansy menatap takut Allena.

"Oh kau berani dengan ku huh?!"

"Tentu aku berani melawan mu. Memangnya kau siapa!"

"Kau-"

"Cukup Pansy! Kau membuang-buang waktu!" Kata Draco tajam dan mendekat ke arah Allena. "Beri dia jalan"

Dengan patuh teman-teman Draco membuka jalan untuk Allena. Dengan kesal Allena menatap Draco sengit, lalu dengan sengaja menyenggol kasar Draco sambil menghentakkan kakinya melewati mereka semua.

"Dasar!" Batin Allena kesal.

"Dia lucu saat marah" batin Draco. Lalu ia menatap Pansy kesal. "Pansy aku peringatkan padamu jangan ganggu Diggory kecil itu atau kau akan terkena masalah besar dengan kakak nya"

My Little Princess (your brother Cedric)[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang