#52🌻

611 66 73
                                    

Kalo typo kabarin yaw 🙇🏻‍♀️

♡♡♡

"Setelah ini semua selesai, kita akan tinggal di rumah milik kita berdua. Aku tak peduli mau seberapa kecil atau besar rumah itu, yang jelas nanti akan ada pemandangan bunga daisy yang indah yang bisa kita nikmati bersama disetiap saat dan kita akan membangun keluarga kecil yang bahagia. Aku menjanjikan itu pada mu love"

***

"Draco, ayo" panggil Narcissa kepada putranya yang sedang terduduk sambil memperhatikan gadisnya.

Draco mengangguk, mengecup ringan dahi Allena. Gadis itu sedang tertidur dengan lelap sekarang. Draco turun kebawah, mendapati tiga orang yang memang ia kenali selama di Hogwarts.

"Oh Draco kemari dear" kata Bellatrix senang menarik Draco lebih dekat pada satu orang anak laki-laki dengan wajah membengkak seperti terkena racun. "Apa benar dia Potter!"

"A-aku ragu" kata Draco sedikit gugup.

"Perhatikan Draco, perhatikan baik-baik!!" tekan Bellatrix, wanita itu terus menekan Draco.

"Bellatrix!" Tegur Narcissa.

Perselisihan panjang terjadi, membuat Ron dan Harry di bawa ke penjara bawah tanah. Sementara Hermione mendapat perlakuan yang sama seperti Allena kemarin.

Suara teriakan yang menggelegar dengan diikuti tangis yang kencang membuat Allena sedikit terganggu, tapi ada sesuatu yang lebih mengganggu dari suara itu semua.

'Prangg'

Suara pecahan benda dengan suara yang sangat besar membuat Allena terbangun seketika.

"Kakak!!" Kata Allena kaget. Tak ada seorang pun di ruangan ini, hanya Allena sendiri. "Oh aku masih di sini, aku kira di rumah"

Allena meringkuk, dia bukan berada di tempat yang aman sekarang. Allena dapat mendengar suara-suara dari bawah. Ingin rasanya ia kabur dari sana, tapi percuma badannya terlalu lemas meski hanya sekedar berjalan ke depan pintu.

"Apa yang harus ku lakukan?!" Gumam Allena takut. "Baiklah, pertama-tama jangan takut dulu"

Allena terus berusaha untuk menenangkan dirinya, sekitar setengah jam kemudian dirinya kembali tenang.

"Baiklah setidaknya kita harus coba berjalan" kata Allena mulai menurunkan kedua kakinya. Entah darimana dress tidur yang ia pakai, sebuah dress tidur berwarna putih dengan panjang semata kaki dengan lengan yang memiliki panjang sampai siku.

Allena mengedarkan pandangannya dan menemukan mantel nya di salah satu sofa. Ada tongkat sihirnya disana. Allena mulai mencoba melangkah namun ia kembali terduduk, mencoba lagi dan lagi sampai akhirnya ia bisa berdiri tegap.

"Butuh berapa kali aku mencoba sampai bisa berdiri" gumam Allena memegang kepalanya yang masih sedikit pusing. Mulai berjalan sambil bertungku di dinding yang dingin, gadis itu sesekali meringis kala kakinya melemas tiba-tiba.

"Siapa yang menata ruangan ini sih!! Kamar sudah seperti lapangan!!" Gumam Allena kesal mulai coba berdiri kembali karena ia terjatuh barusan. "Kau kuat Allena, sedikit lagi samp-"

'Kriieet'

'Bruuk'

"Aw ugh-"

"Love!!" Pekik kaget Draco saat ia baru saja datang ke kamarnya dan melihat gadisnya terduduk lemah dilantai.

"Oh h-hai Dray" kata Allena tersenyum pasrah.

"Kenapa kau duduk di sini?!" Kata Draco khawatir. "Kau tak boleh terlalu banyak gerak jika kau mau sehat lagi!"

My Little Princess (your brother Cedric)[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang