#31🌻

693 88 81
                                    


Dua minggu sebelum pelaksanaan babak kedua berlangsung, Allena menyibukkan dirinya dengan membantu kakak nya mencari teka teki dari telur emas yang cantik tapi juga menyebalkan.

Setelah kejadian di malam yule ball, Allena memutuskan untuk menjauhi dua anak laki-laki dari asrama Slytherin. Ia tak ingin menghabiskan waktu untuk memikirkan mereka, gegabah memang tapi ini keputusan nya. Terkadang ketika Terence bertemu dengannya ia langsung kabur bersama Ernie atau sahabat nya yang lain.

Seperti sekarang.

"Allena aku ingin bicara" kata Terence sambil mengejar Allena.

"Aku sibuk maaf" kata Allena cepat, dia berlari berusaha menjauh dari Terence.

Setelah berjuang akhirnya Allena berhasil menjauh dari Terence. Tak semudah yang ia bayangkan.

"Diggory kau kem-"

"Arghh kenapa kalian terus mencari ku!!" Kesal Allena pada Draco yang berada di depannya sekarang. "Aku sibuk! Jangan ganggu aku!"

Allena berjalan dengan kesal setelah membentak Draco. Ia pergi ke perpustakaan mulai memfokuskan dirinya pada tumpukan buku yang berisi garis besar dari telur yang ia sudah terka-terka.

***

Sudah empat hari Allena berhasil menjauh dari Terence dan Draco. Tentu dua anak laki-laki ini tak henti-hentinya berusaha berbicara dengan Allena. Surat demi surat yang ia terima dari dua anak laki-laki itu membuatnya kesal.

Hari dimana ia memutuskan untuk kembali memaafkan Terence adalah keputusan yang tepat untuknya, lalu dengan Draco, mungkin ia cukup menjaga jarak seperti awal mereka bertemu.

Siang hari dimana Allena berniat untuk membicarakan semuanya pada Terence, ia berjalan dengan ragu menulusuri lorong-lorong Hogwarts yang sepi. Sampai sesuatu membuatnya semakin merasa kalo dirinya memang bodoh telah berniat untuk memaafkan seorang Terence Higgs.

Dari jarak Allena yang tak terlalu jauh, ia melihat dua insan yang sedang bermesraan dengan asyiknya mungkin itu akan berlangsung lama, kalo saja tangan Allena bisa di ajak berkerja sama untuk tak menjatuhkan tasnya.

'bruuk'

Allena terkejut dan langsung mengambil barang-barang nya yang berserakan karena resleting tas yang tak di tutup.

"Dasar ceroboh" batin Allena kesal dengan dirinya sendiri. Ia tak kuat untuk tidak menangis ketika suara Terence memenuhi pendengaran nya.

"Allena" kata Terence kaget.

Dua insan manusia yang sedang kasmaran itu dengan cepat saling menjaga jarak, canggung.

"Allena kau tak apa?" Kata Terence mendekat pada Allena yang sekarang mengambil tasnya kasar dan sedikit menjauh. Terence mengerti dan berhenti untuk mendekat pada Allena.

"Ka-kalian berpacaran ya?" Tanya Allena berusaha tetap tersenyum meski nyeri di hati tak bisa dipungkiri lagi. Ia gagal melupakan Terence ketika mereka datang ke yule ball bersama.

Terence hanya menatap Allena sendu. Sementara, sang gadis yang berdiri di belakang Terence hanya menatap Allena ragu. Tak ada tatapan intimidasi dari sang gadis. Wajah cantik dengan rambut pirang dan mata hijau dengan pembawaan yang sangat anggun membuat Allena tau bagaimana tidak seorang Terence tak jatuh cinta dengan gadis itu. Terlebih Allena tau gadis itu sangat pintar.

Allena tertawa hambar dan tersenyum sebisa mungkin.

"Selamat kalo gitu, aku akan benar-benar melupakan mu. Soal kita yang pernah dekat atau kejadian di yule ball, lupakan saja. Anggap itu tak pernah terjadi" dengan cepat Allena meninggalkan Terence dengan gadis Ravenclaw yang sangat cantik itu.

My Little Princess (your brother Cedric)[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang