#45🌻

624 68 59
                                    


Umbridge semakin menjadi-jadi. Dia selalu menyuruh Filch untuk terus mengawasi anak-anak yang terlihat mencurigakan.

Sikembar yang memiliki banyak cara untuk menjahili seseorang menaruh coklat didalam kotak berbentuk love di atas kursi tempat Filch mengawasi para Dumbledore Army yang masuk ke ruang kebutuhan.

Filch yang tergila-gila dengan Umbridge memakan coklat itu tanpa rasa curiga, malah ia merasa senang karena yang ia yakini itu coklat pemberian Umbridge. Akibat dari ini wajah Filch di tumbuhi bisul besar, tanpa basa-basi ia berlari menuju ruang Umbridge meminta penjelasan.

Tak sampai di situ, Umbridge yang sudah membuat grup inkuisitorial memerintahkan mereka untuk mengawasi para murid yang mencurigakan membantu Filch. Hampir seluruh tim di isi oleh murid Slytherin. Termasuk Draco.

Draco, Crabbe, Goyle serta Filch sedang mengawasi dari jauh Luna yang sedang berjalan riang menuju tembok polos, ruang kebutuhan.

Saat Luna sudah masuk, empat orang ini berlari berusaha ikut masuk untuk akhirnya menangkap basah para anggota Dumbledore Army. Keberuntungan tak berpihak pada mereka karena pada akhirnya bukan seseorang yang mereka tangkap malah mereka yang menyusruk ke lemari sapu.

Tepat saat Allena berbelok di belokan terakhir menuju ruang kebutuhan dia terkejut ketika menatap kaki tanpa badan yang sedang tiduran didepannya terlebih lagi menempel pada tembok ruang kebutuhan. 

"Aaaa monster!!" Teriak Allena takut. Saat Allena hendak berlari seseorang keluar dari sana dengan rambut pirang acak-acakan dan wajah merah karena sakit. "D-Draco?!"

"Sial sedang apa dia disini!!" Batin Allena takut dicurigai.

"Err eh Allena?!" Kata Draco sambil mengusap wajahnya kasar. Dia benar-benar malu ditemukan oleh gadisnya dalam keadaan seperti ini.

Allena tak peduli dan berjalan mendekati Draco yang sepertinya kesakitan dibagian kepala.

"Kau sedang apa disana, apa tak ada tempat lain untuk bersantai?" Kata Allena menatap Draco bingung. Allena melihat ada goresan sedikit pada pelipis Draco "Ugh ada luka sedikit di kepala mu, ayo ikut aku sebentar"

Allena menarik tangan Draco menjauh dari ruang kebutuhan. Dia merogoh plester yang berada di tas nya.

"Duduk di sana!" Perintah Allena untuk Draco duduk di jendela. Draco hanya menggelengkan kepalanya membuat Allena menatapnya tajam. Draco tersenyum dan menggendong Allena untuk duduk di jendela yang lebih tinggi.

"Aa kau!" Kesal Allena memukul pundak Draco keras.

"Katanya mau obati aku?" Kata Draco memeluk Allena yang terduduk di jendela castell.

Dengan sedikit kesal karena tiba-tiba di angkat, Allena memasang plester nya dengan wajah tertekuk kesal.

"Sudah! Sekarang awas aku mau turun" kata Allena yang sadar pasti Dumbledore Army sudah mulai berlatih dari tadi. Bukannya menjauh untuk mengizinkan Allena turun Draco malah memeluk gadis itu erat.

Ia sudah tak peduli jika ada yang melihatnya memeluk Allena, justru kalo ada yang melihat hal ini dia akan senang karena semua akan tau bahwa Allena punya nya.

"Aku rindu dengan mu love" bisik Draco. Wajah Allena memerah padam karena sikap Draco yang seperti ini.

"K-kau kenapa sih Drac"

"Biar seperti ini dulu love"

Draco menaruh kepalanya di ceruk leher Allena. Menghirup dalam-dalam aroma manis dari tubuh Allena. Allena yang mendapat perlakuan seperti itu hanya bisa tersenyum senang dan membalas pelukan hangat Draco.

My Little Princess (your brother Cedric)[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang