CHAPTER 15||ALEANDRA

7.3K 597 2
                                    

SELAMAT HARI RAYA IDHUL ADHA BAGI YANG MERAYAKAN.

Thank you for visiting my story
Semua adegan di dalam cerita ini bersumber dari halu
HAPPY READING AND ENJOY

Sebelum lanjut aku cuma mau ingetin kalian untuk tekan gambar bintang di pojok kiri✨

-----**-----

Sehabis dari cafe Arkan tadi Aleya memutuskan untuk pulang. Di lihat jam sudah menunjukan pukul 14.30, dalam hati nya Aleya mengucapakn beribu kata maaf pada Lily.

Aleya berjalan menuju salah satu halte di dekat cafe itu dengan tentengan totebag yang berisi seragam nya.

Aleya merasa kepala nya mulai di jatuhi beberapa butir air hujan, Aleya langsung saja berlari menuju halte itu. Tadi Arkan meminta maaf tidak dapat mengantar Aleya karena ada keperluan mendadak di kampus nya.

Hujan semakin deras untung Aleya sudah sampai di halte, bahkan petir dan kilat saling menyambar membuat Aleya ketakutan setengah mati.

"Aku takut,"cicit Aleya. Kedua tangan Aleya di letakan di telinga nya berusaha tidak mendengar suara kilat maupun petir.

Bagi banyak orang kedatangan hujan bisa membuat mereka mengingat, ya mengingat berbagai kenangan baik, tapi tidak dengan Aleya setiap hujan turun membuat dia harus merasakan trauma.

"Mama papaa,"teriak Aleya kecil dari seberang jalan.

"DIAM KAMU JANGAN BUAT MALU"Papa nya-satria seperti tidak ada belas kasih meninggalkan Aleya sendirian di pinggir jalan.

Suasana siang itu yang hujan deras di tambah petir membuat Aleya kecil terlalu takut untuk sendiri.

"ALEYA TAKUT PA MA, TOLONG JANGAN HUKUM ALEYA"Aleya kecil masih berusaha meminta tolong.

"Diam kamu di situ, anggap aja ini hukuman karena tadi di sekolah kamu buat anak orang terluka"

Satria yang tadi lagi sibuk dengan kerjaan nya harus mendapat telepon dari kepala sekolah mengabarkan Aleya baru saja membuat salah satu teman nya terluka.

"Aleya enggak sengaja ma pa"

"Saya tidak peduli"Satria dengan savia langsung pergi meninggalkan Aleya sendirian.

Aleya kecil terisak isak mencoba mencari bantuan, hujan tidak berhenti bahkan lebih kencang air mata nya terus menetes. Ke dua tangan Aleya di gesek gesek-an mencari berbagai sumber kekuatan.

Aleya kecil yang tidak tahan lagi dengan ketakutan dan dingin udara langsung saja pingsan da terbangun dia sudah berada di atas ranjang rumah sakit.

"Jangan tinggalin Aleya"lagi Aleya berkata seperti itu, kilatan kejadian sekitar 8 tahun lalu masih teringat dengan jelas di otak Aleya.

Aleya memejamkan matanya mencoba melawan rasa takut nya.

Suara motor yang tidak asing di telinga Aleya membuat Aleya merasa ada sedikit rasa berani membuka mata nya.

"Lo kenapa di sini?"

Aleya melihat cowok itu dengan pakaian sekolah yang sudah basah kuyub rambut acak acak-an akibat terkena air hujan.

Aleya langsung saja memeluk cowok itu dengan erat tidak mempedulikan pakaian nya yang basah.

"Lo kenapa Leya?".

"Kak Andra jangan tinggalin aku ya,"ucap Aleya memohon.

Andra yang tidak kuasa menahan rasa khawatirnya kepada Aleya langsung membalas pelukan Aleya menyalurkan berbagai kehangatan.

ALEANDRAWhere stories live. Discover now