CHAPTER28||ALEANDRA

5.9K 458 51
                                    

Thank you for visiting my story
Semua adegan di dalam cerita ini bersumber dari halu.

Sebelum lanjut aku cuma mau ingetin kalian untuk tekan gambar bintang di pojok kiri✨

⚠️PART DI BAWAH INI LUMAYAN PANJANG JADI BACA DENGAN TELITI DAN JANGAN DI SKIP OKAY.

⚠️PART DI BAWAH INI LUMAYAN PANJANG JADI BACA DENGAN TELITI DAN JANGAN DI SKIP OKAY

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebelum di buat emosi mari awali dengan yang manis manis.

HAPPY READING AND ENJOY

..............

Suasana langsung hening, anak anak Bravengers termasuk Andra heran bagaimana bisa Aleya mengenal Elvan.

Kebingungan mereka bertambah saat badan Aleya bergetar dan perlahan air mata nya mulai turun. Aleya menyembunyikan badan nya di belakang Andra bahkan ia memeluk Andra dengan sangat kuat.

"Qia," panggil Elvan.

Aleya menggelengkan kepala nya saat Elvan memanggil nya dengan nama itu. "Jangan panggil aku pakai nama itu."

Elvan tetap kekeh dia bahkan berjalan mendekati Aleya untung saja badannya di tahan oleh Karel dan Marco.

"Lo berubah banyak ya, padahal dulu cupu banget," ujar Elvan sembari tersenyum smirk.

Tangisan Aleya semakin keras kilatan kilatan kejadian dulu kembali teringat di pikiran nya terutama saat dia melihat senyum smirk nya Elvan.

"Maksud lo apa?" Andra akhirnya membuka suara, di otak nya udah ada beberapa spekulasi spekulasi tapi ia tetap ingin memastikan semua itu.

"Qia." Elvan tidak menjawab pertanyaan Andra melainkan memanggil Aleya dengan sebutan Qia.

"Stop jangan bully aku lagi, aku takut."

Begitu mendengar perkataan Aleya, Andra semakin yakin ada sesuatu yang buruk yang pernah terjadi di antara Aleya dan Elvan dulu.

"Gue nggak ngapa-ngapain lo." kata Elvan tanpa rasa bersalah.

Aleya mengangkat kepala nya memberanikan diri menatap Elvan, salah satu orang yang membuat Aleya trauma.

"KAMU NAMPAR AKU, KAMU JAMBAK AKU, KAMU NENDANG AKU DAN KAMU NGEHASUT BANYAK ORANG SUPAYA BENCI AKU DAN MEREKA BULLY AKU," teriak Aleya melampiaskan sesuatu yang dari dulu ingin ia keluarkan.

Perlakuan perlakuan kejam yang di lakukan Elvan sewaktu di sekolah lama membuat Aleya memiliki trauma, luka yang telah di tutup rapat akhirnya harus terbuka secara perlahan.

Andra memeluk Aleya berusaha menenangkan walau dirinya sendiri sudah hampir tidak terkontrol sewaktu mendengar perlakuan bejat yang di lakukan Elvan pada Aleya.

Elvan terdiam tidak lama, dia ingat akan semua hal yang dia lakukan dulu pada Aleya tapi rasa penyesalan itu tak ada dalam dirinya.

"Lupain hal yang sudah lewat Qia."

ALEANDRAWhere stories live. Discover now