CHAPTER26||ALEANDRA

5.3K 439 26
                                    

Thank you for visiting my story
Semua adegan di dalam cerita ini bersumber dari halu.

Sebelum lanjut aku cuma mau ingetin kalian untuk tekan gambar bintang di pojok kiri✨

⚠️PART INI SANGAT PANJANG AKU HARAP KALIAN NGGAK BAKAL BOSAN DAN SEMOGA FEEL NYA SAMPAI YA DAN BACA DENGAN TELITI JANGAN DI SKIP SKIP OKAY.

(di kasih yang manis dulu sblm di buat emosi hehe)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(di kasih yang manis dulu sblm di buat emosi hehe)

...........

Andra tak mampu berkata kata emosi nya yang biasanya tidak terkendalikan kini berbanding terbalik, ia hanya bisa diam dengan sorot mata penuh kekecewaan. Niat nya yang ingin pulang agar bisa menenangkan diri malah harus mendengar fakta yang sangat tidak mau ia dengar.

Cerai kata yang keluar dari mulut papa nya itu, walau Andra tau keluarga nya akan seperti ini tapi ada sekecil harapan mereka akan selalu bersama. Kedua orang tua nya Andra bahkan tidak menyadari anak satu satu nya berdiri tepat di depan pintu dan menyaksikan kejadian itu.

“Apa kalian masih ingat saya anak kalian?” Kata kata yang diucapkan Andra membuat kedua orang tua nya terdiam. Dari pintu perlahan Andra memasuki rumah nya ia mengedarkan pandangan nya ke arah pecahan kaca dan juga surat surat yang di lempar papa nya.

Sandra-mama Andra memalingkan pandangan nya tidak kuat melihat anak nya tentu mau bagaimana pun keadaan nya Andra adalah anak yang dulu dia perjuangkan mati mati an untuk lahir ke dunia ini. Sandra menyadari semua kesalahan nya termasuk dia melupakan kewajiban nya sebagai seorang ibu dan istri. Namun sekarang Sandra merasa bahwa semua yang ia lakukan itu sudah benar.

“Kamu sejak kapan disini?” tanya Sandra.

Kekehan pelan keluar dari mulut Andra. “Sejak mama dan papa saling lempar barang”

“Maaf atas keputusan yang papa ambil,” kata Jo pada Andra. Sejujurnya Jo selaku kepala keluarga tidak mau bahwa keluarga kecil nya ini hancur namun kesabaran nya terhadap Sandra sudah habis.

“Saya tidak mempermasalhkan keputusan kalian, tapi yang saya tanya apa kalian masih anggap saya anak? Atau mungkin kalian telah melupakan nya,” kata Andra menggunakan bahasa yang begitu formal yang membuat Jo dan Sandra kaget.

“Maafkan mama Andra mama lakuin semua ini karena tidak tahan dengan papa mu,” katanya membela diri dan menyalahkan Jo.

“Perlakuan apa yang anda maksud nyonya Sandra?”

Bulir bulir air mata mulai jatuh dari pelupuk mata Sandra saat tatapan nya dengan tatapan Andra bertemu. “MAMA CAPEK DENGAN KELAKUAN PAPA MU YANG GILA KERJA DAN MAIN DI BELAKANG MAMA.”

Jo tidak terima dia di salahkan sepihak. “STOP MENYALAHKAN SAYA SANDRA, DI SINI JELAS JELAS KAMU YANG SAYA.”

Kilatan emosi terpancar di mata Sandra namun ia kekeh tidak mau di salahkan. “Percaya sama mama Andra.”

ALEANDRAWhere stories live. Discover now