WHO ARE YOU?

322 35 4
                                    

Hamparan bunga aneka warna terbentang luas di depan mata, sejauh mata memandang tidak akan tampak satu buah pohon pun yang terlihat tumbuh disini.

"Kau sudah datang" sebuah suara mengiterupsi wanita yang sejak tadi berdiri dengan tenangnya.

Wanita itu membalikkan badan, terlihat seorang pria memakai pakaian hanbok lengkap dengan topi yang menutupi wajahnya.

"Kau tidak lupa dengan tempat ini ternyata?" ucap pria itu lagi.

"Anda siapa?" ucap wanita itu tetap berdiri di tempatnya tanpa rasa takut sedikitpun, meski pria dihadapannya tak menampakan wajahnya.

"Saya.. " pria itu memegang topi lebarnya hendak memperlihatkan wajahnya, sang wanita terlihat penasaran, siapa pria yang kini berdiri dihadapannya?

Kriiing... Kriiing..

Suara alarm berbunyi, membangunkan seorang wanita dari mimpinya "aiissh selalu saja" wanita itu bergegas bangun sambil tetap mengoceh kesal.

"Mimpi yang sama, tapi tidak pernah menampakan wajah. Aku jadi penasaran" ucap wanita tadi menghadap cermin. Dia baru saja selesai menyikat giginya dan sekarang beralih membasuh wajah cantiknya.

Tetasan air bergantian menetes dari hidung dan dahu wanita itu "Lupakan saja Lia, itu hanya mimpi. Sekarang bersiap dan berangkat bekerja" wanita itu bernama Lia, seorang dokter bedah di salah satu rumah sakit di Korea.

Selalu tepat waktu sudah menjadi sebuah kebiasaan untuknya. Dia juga wanita yang mandiri, maka dari itu dia memutuskan untuk tinggal di sebuah apartemen yang berjarak tak jauh dari rumah sakit tempatnya bekerja agar dia tidak banyak membuang waktu di perjalanan, karena bisa saja hal darurat terjadi dan tugasnya sebagai dokter sangat bergantung dengan waktu.

Pagi ini sangat cerah, musim semi adalah musim kesukaannya. Udara pagi yang segar, matahari yang tidak terlalu menyengat dan bunga bunga yang bermekaran di musim ini, lia sangat suka itu semua. Dia terbiasa berjalan kaki menuju rumah sakit untuk bisa menikmati semua hal itu.

"Selamat pagi eonnie" sapa chaeryeong, rekan kerja Lia. Meski dia junior lia tapi tidak ada hal yang membuat mereka canggung sehingga mudah saja bagi mereka untuk dekat.

"Pagi chaeryeong" balas Lia dengan senyum yang tak pernah lupa. Dia menuju meja kerjanya dan memakai jas putih yang biasa di kenakannya.

"Hari ini ada dua operasi yang eonnie pimpin, apa eonnie sudah sarapan? Aku tidak mau eonnie pingsan saat aku mendampingimu dalam operasi nanti" gurau chaeryeong, pasalnya chaeyeong juga termasuk dalam tim dokter bedah bersama lia.

"Aku sudah memakan roti tadi, itu sudah cukup untuk mengganjal perutku" jawab lia sambil melihat data tentang pasien.

"Benarkah? Aku belum sempat sarapan tadi. Aku akan pergi ke kantin dan sarapan terlebih dulu eonnie, apa eonnie mau menitip sesuatu?" pamit chaeryeong, lia menggeleng dan tersenyum menatap wanita itu pergi.

Seperti inilah keseharian seorang Lia, bergelut dengan data pasien dan melakukan operasi. Tidak ada yang tahu apa yang ada dalam kepala cantiknya, yang terlihat hanya wajah yang serius saat melakukan semua pekerjaannya.

"Aku masih saja memikirkan mimpi tadi, siapa kau? Kenapa mimpiku selalu berulang dan pria itu selalu datang?" gumam Lia memijat kepalanya.

🎎

Lampu indikator di ruangan operasi padam, pertanda operasi sudah selesai. Pintu ruang operasi terbuka, seorang wanita keluar dengan peluhnya yang hampir menetes. Dia berjalan cukup cepat menuju ruangannya, setelah sampai dia bergegas melepas pakaian scrub-nya dan menegak air mineral untuk menghilangkan dahaga di tenggorokannya.

WHO ARE YOU? [END]Where stories live. Discover now