18

104 21 7
                                    

Air mata yang dipenuhi dengan penyesalan mengalir deras.

Akupun mengikutinya ke suatu tempat, berharap mengalir bersama.
Di dalam sinar matahari yang hangat itu,
Aku mempercayakan diriku untuk berjumpa denganmu.

~*~

Seorang lelaki yang terlihat begitu lelah kini keluar dari ruang ganti, dia sudah berhasil mengganti baju dinasnya dengan pakaian biasa. Itu merupakan kebiasaannya setelah selesai dengan pekerjaannya seharian.

"Hati-hati kapten" seru beberapa orang yang dilewati pria tadi. Pria itu mengangguk sebagai balasan.

Senyum cerah yang terpancar dari wajahnya mampu meluluhkan wanita manapun yang menatapnya. Tidak berlebihan, hanya saja senyum manis pria itu selalu terlihat menyejukkan hati.

Pria itu mengambil langkah lebarnya menuju sebuah mobil yang sudah terparkir di ujung jalan. Tangannya terulur membuka pintu mobil dan segera masuk ke dalam. Ransel yang tadi mengalung di bahunya kini sudah berpindah di bangku belakang kendaraan itu.

"Aku mengantuk sekali hyung" ucap pria itu.

"Tidurlah, hyung akan bangunkan setelah kita sampai. Sebelum itu kita harus menjemput dohyun dulu" sahut pria yang kini menjalankan mobil itu.

Mobil itu melaju dengan kecepatan sedang, tidak membuat gangguan berarti untuk pria yang kini tertidur pulas.

"Dohyunie, hati-hati sayang" bocah kecil yang kini bergabung di bangku belakang dan terlihat kaget dengan kehadiran pria yang sedang asik berkelana di dunia mimpinya.

"Appa, samchon pulang?" pria yang di tanya langsung mengangguk cepat, "duduk dengan tenang, kau bisa mengganggunya nanti saat kita sampai di rumah" jawab pria itu sambil berbisik.

Pria kecil itu mengangguk, menurut dengan tetap duduk tenang sepanjang perjalanan. Ocehan yang biasa terlontar dari mulut kecilnya seakan menghilang seketika, dia menunggu sampai bisa mengganggu sang samchon yang terlihat nyaman dalam tidurnya.

"Kita sudah sampai"

"Yeeey... Samchon ayo bangun kita sudah sampai" teriak dohyun tepat ditelinga pria yang kini terbangun dengan kaget.

"Dohyun!!" teriak pria itu, tapi tidak bisa merasa kesal setelah melihat kekehan pria kecil yang kini mencium pipinya.

"Turunlah dengan samchon, appa harus kembali ke kantor" ucap doyoung--appa dohyun.

"Terima kasih hyung sudah menjemputku"

Kedua pria berbeda umur itu melangkah dengan tangan yang terpaut memasuki rumah yang tampak terlihat sepi dari luar.

"Eomma" teriak dohyun.

"Sayang tidak boleh berteriak seperti itu saat masuk ke rumah" sahut sejeong--eomma dohyun dari dalam rumah.

"Halmeoni, samchon pulang" teriak dohyun tidak mengindahkan ucapan sejeong.

"Renjun" dari belakang datang wanita paruh baya dengan senyumnya yang merekah melihat putra bungsunya pulang. "Rasanya sudah lama sekali eomma tidak melihatmu" ucap wendy--eomma renjun, memeluk pria itu mencoba melepaskan rindu pada putranya itu.

"Baru satu tahun" jawab renjun dengan cengirannya membuat wendy memukul bahunya pelan.

"Selamat datang renjun" ucap sejeong menyapa adik iparnya itu.

"Terima kasih noona"

"Samchon ayo kita bermain, aku juga ingin berlatih agar bisa menerbangkan pesawat seperti samchon" ucap dohyun mengundang tawa semua orang.

WHO ARE YOU? [END]Where stories live. Discover now