4

137 21 3
                                    

Di tengah terik sinar matahari terlihat dua pemuda berjalan menelusuri jalan kecil di sekitar pemukiman menuju kebun bunga yang terdapat di perbatasan kerajaan jinhan. Selama musim semi tiba, bunga-bunga disana akan tumbuh bermekaran menampakkan pemandangan yang Indah.

"Pangeran, ini sudah ke-tiga kalinya anda kemari. Sebenarnya anda mau menemui siapa?" tanya jaemin.

"Kau ikuti aku saja. Kau bilang mau menemaniku" renjun menghentikan langkahnya.

"Kita setiap hari datang kemari, tapi saya tidak mengerti apa yang anda cari. Apa kita akan memetik bunga untuk yang mulia?" tanya jaemin lagi, tidak puas sebelum mendengar jawaban dari sahabatnya itu.

"Itu alasan yang bagus" ucap renjun tersenyum lalu mempercepat langkahnya meninggalkan jaemin.

Di ujung jalan terlihat dua wanita yang berdiri berhadapan seperti sedang bertengkar. Renjun tersenyum dan memutuskan untuk mendekati keduanya. Dia yang renjun cari.

"Ryujin tolonglah" hanya kata itu yang renjun dengar dari wanita yang diketahuinya bernama jisu.

"Permisi" ucap renjun menarik perhatian kedua wanita itu sehingga mampu menghentikan pertengkaran mereka.

"Iya tuan" sahut jisu, renjun senang bisa melihat lagi wanita yang kemarin menolongnya. Tidak, mereka berdua mungkin sama-sama menolong. Seutas senyum dia tujukan pada wanita yang kini berdiri didepannya itu.

"Pangeran, langkah anda cepat sekali" ucap jaemin yang baru saja datang membuat semua orang terbelalak mendengar ucapannya.

Rahang renjun mengeras menatap pria itu, jika saja bukan jaemin pasti renjun akan langsung memenggal kepalanya. Perkataannya tadi membuat semua orang menjadi menatapnya canggung sekarang.

"Pangeran?" jisu menatap renjun penuh tanya.

"Jaemin, kau ini" bukannya menjawab pertanyaan jisu, renjun justru semakin terlihat marah pada jaemin yang memundurkan badannya karena merasa sudah membuat kesalahan.

"Maafkan saya pangeran. Nona ayo ikut saya sebentar" jaemin menarik tangan ryujin yang sedari tadi hanya memperhatikan ketiga orang dihadapannya.

Setelah melangkah cukup cepat, Jaemin dan ryujin kini sudah jauh dari tempat renjun dan jisu berada.

"Tuan anda akan membawa saya kemana? Saya harus menemani nona jisu, bisa saja orang tadi berbuat macam-macam padanya" ucap ryujin yang berjalan mengikuti jaemin. Tangannya masih ditarik oleh jaemin membuatnya mau tidak mau mengikuti langkah pria itu.

"Untung saja aku bisa pergi dari sana, jika tidak entah bagaimana nasibku sekarang" ucap jaemin menghentikan langkahnya di bawah sebuah pohon yang cukup rindang. Tautan tangannya terlepas pada tangan wanita yang sejak tadi bersamanya. "Nama saya Na jaemin, sahabat pangeran renjun. Kau?" tanya jaemin.

Ryujin enggan menjawab pertanyaan jaemin memilih untuk kembali menuju nona jisunya. "Tunggu dulu nona, biarkan mereka menghabiskan waktu bersama dulu sebentar. Maaf karena sudah lancang membawamu kemari" ucap jaemin menahan ryujin untuk tetap bersamanya.

"Apa dia benar-benar pangeran renjun?" tanya ryujin yang masih menolak mempercayai ucapan pria dihadapannya.

"Iya, dia pangeran renjun" jawab jaemin tersenyum memandang ryujin yang juga menatap pria itu.

"Hormat saya pangeran" ucap jisu setelah di ketahuinya siapa pria yang sekarang berdiri di depannya.

"Kau berlebihan. Aku sudah menganggapmu temanku karena kau sudah menolongku beberapa hari yang lalu, terima kasih" ucap renjun tersenyum diangguki jisu yang memilih menundukkan wajahnya. "Kau sering datang kemari?" tanya renjun.

WHO ARE YOU? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang