8

116 22 1
                                    

Kita kembali bercerita tentang lia yang terjebak di kerajaan jinhan.

----------------------

Beberapa hari telah berlalu sejak lia terjebak di kerajaan jinhan, lia juga sudah mendengar semua cerita dari ryujin tentang Raja dan pangeran renjun. Lia sendiri tidak menyangka ada cerita yang menyedihkan seperti itu telah terjadi sebelumnya.

Kemarin lia menerima undangan Raja untuk datang ke istana, lia tentu saja tidak bisa menolak undangan itu. Sehingga lia kini hanya dapat bersiap dan pergi menuju istana memenuhi undangan Raja.

Lia masih terduduk di kamarnya sekarang. Hari ini hari dimana dia harus pergi ke istana menemui Raja, lia sendiri merasa takut mengingat apa yang akan dia lakukan di hadapan Raja. Lia tidak tahu persis bagaimana sosok Raja jinhan yang meminta jisu untuk menjadi selir.

Tuan choi sendiri jarang terlihat ada di rumah, ryujin bilang jika tuan choi lebih banyak menghabiskan waktu di istana setelah pergantian Raja terdahulu. Lia tidak bisa banyak meminta saran dari tuan choi dalam menentukan keputusannya untuk menolak atau menerima lamaran Raja.

"Nona, tandu sudah siap. Kita bisa berangkat sekarang" ucap ryujin yang baru datang menemui lia.

Lia masih bergeming, semalaman dia memikirkan keputusan apa yang akan dia ambil. Jika dia ikut menolak pernikahan ini seperti yang jisu lakukan sebelumnya, apa yang akan Raja lakukan? Apa dia perlu meminta alasan Raja mengapa dia ingin menikahi jisu?

"Nona" ucap ryujin yang berhasil menyadarkan lia dari lamunannya.

Lia menghembuskan nafas beratnya, dia akan memilih untuk mengikuti alur yang akan terjadi nantinya, berusaha untuk tidak menyakiti siapapun dalam mengambil keputusannya. "Ayo" sahut lia dan berdiri bergegas menuju tandu yang sudah di siapkan.

Perjalanan ke istana membutuhkan waktu yang cukup lama karena ditempuh dengan berjalan kaki. Rombongan lia diiringi beberapa pengawal pribadi kediaman tuan choi untuk menjaga keamanan lia selama diperjalanan menuju istana.

Langkah mereka terhenti, tandu diturunkan dengan hati-hati. Ryujin menampakkan wajahnya melalui pintu tandu yang terbuka. "Kita sudah sampai nona" lia mengangguk dan keluar dari tandu perlahan, sekarang dia merasa sangat waspada akan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Pemandangan pertama yang lia lihat adalah gerbang tinggi yang dijaga beberapa pengawal. Tempat ini terlihat sama persis seperti latar drama yang pernah dia tonton dulu. Dalam hatinya masih berharap jika semua yang terjadi sekarang hanyalah mimpi. Meski apa yang dirasakannya sekarang menunjukan jika semuanya cukup nyata jika hanya dikatakan mimpi. Lia menghela nafas beratnya menyiapkan diri menemui Raja.

"Lewat sini nona" seorang pengawal istana menghampiri lia dan ryujin hendak menunjukan jalan.

"Ryujin, kau unggulah disini. Aku akan segera kembali" ucap lia pada ryujin.

Ryujin mengangguk mengikuti perintah nonanya, "semoga suatu hal buruk tidak terjadi pada nona jisu" gumam ryujin yang terlihat gelisah memandang kepergian lia.

Lia mengikuti penjaga tadi dengan tenang meski di dalam hatinya merasa sangat gugup. Istana ini terlihat sangat luas, lia harus melewati beberapa lorong untuk sampai di kediaman Raja. "Apa dia bisa bertemu dengan renjun disini?" batinnya. Entah apa yang dia pikirkan sekarang, pertemuannya dengan renjun pertama kali membuatnya merasa jika dia memiliki seseorang yang dia percayai di tempat ini.

"Silahkan nona, yang mulia Raja sudah menunggu anda di dalam" ucap pengawal itu lalu pergi meninggalkannya.

Ada ragu yang lia rasakan sekarang, langkahnya terasa berat untuk memasuki ruangan yang di tunjukan pengawal padanya tadi.

WHO ARE YOU? [END]Where stories live. Discover now