6

114 22 4
                                    

Semua orang di istana terlihat sangat sibuk, sejak pagi banyak dayang berlalu lalang menyiapkan persiapan pernikahan putra mahkota kerajaan jinhan. Meski ada duka yang menyelimuti seluruh kerajaan, tapi sesuai permintaan terakhir selir Raja agar pernikahan tetap berlangsung maka semua persiapan pernikahan dilakukan dengan semestinya.

Rakyat jinhan sendiri masih merasa kehilangan atas meninggalnya selir Raja. Mereka banyak yang melakukan upacara doa untuk selir Raja yang di kenal sangat baik hati dan selalu memperhatikan seluruh rakyat jinhan.

Saat ini banyak sekali tandu memasuki istana membawa tamu terhormat dari kerajaan tetangga yang diundang khusus oleh Raja untuk menghadiri pernikahan putra mahkota dan putri yeji. Para bangsawan kerajaan jinhan juga turut andil dalam upacara pernikahan penerus Raja itu.

Sebuah tandu baru saja sampai, seorang wanita keluar dari dalam tandu dan melihat keadaan di istana. Sangat ramai, tapi dia tidak mengenal siapapun disini. Jika tidak karena perintah abeojinya, mana mau jisu datang kemari.

"Tuan choi sudah berada di dalam, jika nona ingin bertemu dengan beliau dulu, saya.. " ucap ryujin.

"Tidak, kita harus menemui pangeran renjun terlebih dahulu" ucap jisu, ryujin menatapnya heran.

"Tapi nona, saya sendiri tidak tahu dimana pangeran renjun berada" ryujin mengedarkan pandangannya. "Apa kita tanya pada penjaga saja?" usul ryujin melihat banyak sekali penjaga yang bertugas saat ini.

Jisu terdiam, bukankah akan sangat mencurigakan jika bertanya keberadaan pangeran pada penjaga istana? "Siapa nama sahabat pangeran renjun yang kita temui di taman kemarin?" tanya jisu.

"Namanya tuan Na jaemin, nona"

"Ayo kita tanyakan pada penjaga" ryujin mengikuti jisu dengan bingung. Kenapa nonanya ini malah ingin menemui pangeran? Bukankah sekarang mereka akan menghadiri pernikahan putra mahkota? Pangeran sendiri pasti sedang sibuk dengan pekerjaannya kan?

"Tuan, bisakah anda membantuku?" ucap jisu sopan pada salah satu penjaga.

"Katakan nona"

"Apa tuan Na jaemin berada di istana ini? Kami berdua ingin menemuinya"

"Ada urusan apa anda ingin menemui tuan Na jaemin?" tanya penjaga yang lain.

"Kami berdua temannya, kami tidak bisa menemuinya karena akhir-akhir ini dia sangat sibuk. Jadi kami berniat bertemu dengannya sebentar" jawab jisu tenang.

"Tuan Na jaemin, dia sedang berjaga di gerbang samping istana. Jika nona mau kita bisa panggilkan"

"Tidak perlu tuan, biar kami menemuinya sendiri. Terima kasih" jisu dan ryujin bergegas menuju gerbang samping istana yang di tunjukan penjaga tadi.

"Nona, saya tidak mengerti kenapa nona malah ingin menemui pangeran renjun. Bukankah kita datang ke istana untuk menyaksikan pernikahan putra mahkota?" tanya ryujin yang berjalan di belakang jisu.

"Ryujin, kau tenang saja. Tidak akan terjadi apapun aku hanya ingin bertemu dengan pangeran sebentar, atau kau mau menyaksikan pernikahan putra mahkota saja?"

"Tidak nona. Saya akan bersama nona kemanapun nona pergi" ucap ryujin cepat.

"Baiklah ayo" jisu dan ryujin melanjutkan langkah mereka menemui jaemin.

"Kalian cek juga beberapa tempat di sekitar istana, kita tidak ingin sesuatu yang tidak diinginkan terjadi saat upacara berlangsung. Segera laporkan padaku jika ada sesuatu yang mencurigakan. Pergilah" ucap jaemin memberi perintah pada beberapa pengawal kerajaan.

Jisu dan ryujin melangkah mendekat pada pria itu. Jaemin melihatnya dengan heran.

"Nona jisu, anda disini?" ucap pria itu.

WHO ARE YOU? [END]Where stories live. Discover now