Part 13

191K 14.2K 3.3K
                                    

Setelah memasukan mobil ke Garasi, Jeyra berjalan memasuki rumah Davin dengan tangan saling bertaut. Karna kejadian mengerikan tadi, Jeyra memilih pulang dan berhenti mencari titipan Davin. Dan sekarang ... ia takut pria itu marah.

Langkahnya berhenti saat melihat Davin duduk di ruang tamu bersama seorang pria yang membelakanginya, mereka terlihat sedang tertawa.

Memberanikan diri, akhirnya Jeyra menghampiri Davin. Ia berhenti tepat di depan Davin dengan kepala di tundukan. "Vin, aku gak nemu nasi goreng titipan kamu," ujar Jeyra pelan.

Davin mengangguk. "Gak masalah, yang penting lo pulang dengan aman," ujarnya tersenyum manis.

Jeyra merasa lega, ia balas tersenyum. "Aku fikir kamu bakal marah."

"Oh, ini mainan baru lo?"

Suara berat seorang pria membuat Jeyra menoleh, melihat pria tampan yang menghembuskan asap rokok dari mulutnya, pria itu menatap Jeyra dengan pandangan lapar. Jeyra tanpa sadar melangkah mundur, ia kenal pria itu.

Karel, pria yang hampir memperkosa Jeyra saat Jeyra sedang di club Rafa, memperhatikan Davin dari jauh. Untung saja saat itu ada Rafa yang menolong, jika tidak, mungkin Jeyra sudah kehilangan keperawanannya sejak satu tahun lalu.

"Gue kenal cewek ini Vin, dia sering ke R Club," celetuk Karel membuat Davin langsung melirik kekasihnya itu.

"Tau, dia ngikutin gue soalnya," ujar Davin dengan mata yang terus memperhatikan Jeyra.

Karel mengangguk mengerti, ia membuang puntung rokok yang sudah habis ia hisap. "Jadi ... kapan gue boleh pinjem dia?" tanya Karel, pria itu terang-terangan memperlihatkan tatapan tertarik pada Jeyra.

Satu tahun lalu, Karel sudah sangat terpikat dengan Jeyra, gadis cantik dengan tatapan polos yang mengenakan hoodie ke sebuah Club. Karel tau Jeyra gadis baik-baik, tapi ia sudah terlanjur bernafsu dengan Jeyra. Awalnya Karel hanya ingin berkenalan dengan Jeyra dan mengajaknya tidur dengan baik-baik. Namun Jeyra terus menolak hingga membuatnya geram dan memaksa gadis itu ke sebuah kamar.

Tapi saat itu pemilik Club itu datang dan mengatakan Jeyra temannya, hingga Karel terpaksa melepaskan Jeyra. Padahal sedikit lagi ia mendapatkan gadis itu untuk berada di ranjang sebelahnya.

Dan sekarang, ia kembali bertemu dengan gadis itu, sebagai mainan milik temannya. Karel tidak masalah memungut Jeyra dari Davin. Ia akan menunggu untuk itu.

"Pinjem?" gumam Jeyra, ia memandang Davin dengan pandangan bertanya. Davin hanya tersenyum simpul, pria itu menarik Jeyra hingga duduk di pangkuannya, lalu mengecup singkat bibir yang sedikit terbuka itu.

"Di luar dingin ya, Jey?" tanya Davin. Jeyra bingung dengan pertanyaan tiba-tiba Davin, namun ia tetap menjawab dengan anggukan. Badannya yang hanya di balut kaos kebesaran dan celana sepaha memang mengigil sejak tadi.

Apalagi ia mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi karma takut di kejar oleh pria misterius tadi.

"Mau gue angetin?" tanya Davin dengan senyum nakal. Wajah Jeyra memerah, sekarang ia mengerti maksud Davin.

"Tapi, kamu baru aja main sama cewek tadi," cicit Jeyra pelan, ia tidak nyaman dengan tatapan Karel yang terus menghujamnya.

"Gue belum puas, tapi Hana gak mau lanjutin karna dia gak dapetin apa yang dia mau, sekarang dia tidur di kamar gue," jawab Davin.

"Nasi goreng?" tanya Jeyra yang di jawab anggukan.

"Oh iya, lo belum gue kenalin sama Hana dan Karel kan?"

Jeyra mengangguk. Davin menarik sudut bibirnya. "Karel temen deket gue, sedangkan Hana ... "

Davin menggantung ucapannya membuat Jeyra penasaran. "Dia siapa?" tanya Jeyra.

Dunia Davin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang