Part 25

176K 13.7K 3.8K
                                    

Bayangan Sean dan pakaian serba blacknya👆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bayangan Sean dan pakaian serba blacknya👆

****

Deg ... Deg ... Deg.

Jantung Jeyra berpacu cepat saat Davin membalas pelukannya, membuat ilusi seolah dia ingin melindunginya. Jeyra mendongak dan menemukan wajah Davin yang kini terlihat mengerikan.

"Jeyra," Sean berjalan mendekat membuat Davin mengangkat pistolnya lagi. Melihat itu, Sean tertawa. "Santai, gue gak bakal lakuin hal aneh, gue cuman mau ngomong sebentar sama cewek lo."

Tatapan Sean kembali jatuh pada Jeyra kemudian tersenyum tipis. "Gue perlu ngomong sama lo."

Jeyra semakin mengeratkan pelukannya, terlihat jelas jika gadis dengan luka di lehernya itu sangat ketakutan. Dalam pelukan Davin, dia menggeleng pelan tanpa mengeluarkan suara.

"Ini tentang Sarah."

Jeyra mengang ketika mendengar nama Sarah di sebut, dia menoleh membuat Sean tersenyum. "Tentang nyawa Sarah lebih tepatnya," senyumnya berubah menjadi seringaian.

"Vin," Jeyra mendorong pelan dada Davin berusaha melepaskan pelukan mereka. Davin awalnya enggan melepaskan, namun melihat tatapan permohonan itu akhirnya membuat dia melepaskan Jeyra. Matanya melihat gadis itu yang berjalan sangat pelan mendekati Sean.

Sean mencondongkan wajahnya ke samping telinga Jeyra membuat Davin kian waspada. Kemudian Sean berbisik pelan. "Gue lepasin temen lo," katanya membuat Jeyra hampir menarik senyumnya. "Kalau lo anggap ini sebuah berita baik, lo salah. Sarah bakal gampang mati karna gue gak akan lindungin dia lagi."

Sean menepuk bahu Jeyra pelan. "Terutama dengan cowok di belakang lo," dia menatap Davin dengan sebuah senyuman. "Dia pasti gak bakal diem aja setelah kehilangan lo lebih dari 3 hari, apalagi penyebabnya adalah Sarah."

Laki-laki itu menjauhkan kepalanya kemudian matanya menyipit karna sebuah senyum. "Gue juga lepasin lo," tangannya menunjuk leher Jeyra. "Gue rasa itu udah cukup bales perbuatan Davin ke Sarah. Dan ini terakhir kalinya gue bales orang yang nyakitin Sarah."

Entah mengapa, Jeyra tidak merasa lega mendengar Sean melepaskannya. Bola mata itu seperti mengatakan hal sebaliknya dengan banyak rencana tak terduga. Namun sekarang Jeyra agak kurang perduli, yang terpenting dia keluar dari sini. Bersama Davin.

"Ah," gadis itu meringis saat pergelangan tangannya di tarik mundur secara kasar.

"Lo gue ampunin kali ini karna Hana ada di tangan lo, tapi untuk yang selanjutnya gue pastiin peluru dari pistol ini bakal nembus kepala lo," Davin menurunkan pistolnya secara perlahan.

Dunia Davin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang