Part 27

170K 13.3K 2.4K
                                    

Aku peringatin dari sekarang, kalau gak sanggup baca lanjutan cerita ini silahkan berhenti dari sini. Aku nulis apa yang aku mau dengan semua imajinasi yang aku punya meski di dunia nyata bisa di bilang gak masuk akal. Ini juga bukan dunia nyata kan hehehehe.

Aku gak pernah maksain kalian baca loh ya:')
Karna aku sadar cerita ini gak segitu bagusnya dan semata² aku buat karna mau. Aku jga ga nyangka bakal nambah sebanyak ini pembacanya. Dunia Davin cuman cerita fiksi dan maaf kalau gak realistis. Kamu bisa stop di bab ini kalau ngaggap cerita ini gak layak di konsumsi.

Thank you.

***

Ruangan itu terasa dingin terlebih ketika laki-laki dengan tato yang mengintip di sekitar area lengan dan lehernya itu menggeram pelan. Suaranya begitu rendah namun mampu membuat bulu-bulu di sekitar leher mereka meremang. Pria bertubuh tinggi itu membalik tubuhnya dan menatap wajah anak buahnya satu-persatu.

"Ulangin," titahnya penuh penekanan.

"V-vidio anda dan kekasih anda ketika bersetubuh tersebar luas saat ini Tuan, vidio itu sudah di tonton lebih dari 8 juta orang dalam waktu kurang dari 24 jam," salah satu anak buahnya memberanikan diri buka suara meski terdengar bergetar.

Wajah laki-laki itu terlihat mengeras meski ekspresinya masih tenang. "Gimana keadaan dia?"

"K-kami dengar kekasih Tuan Davin mengalami perudungan di sekolahnya dan menjadi bahan gunjingan satu sekolah."

Davin memejamkan matanya sesaat dengan kedua tangan mengepal erat. "Hapus total vidio itu dari semua platform dalam waktu satu jam. Lebih dari itu nyawa lo jadi bayaran."

Pria itu menegang mendengar ucapan mengerikan Davin kemudian langsung mengangguk dan izin pergi dengan sopan untuk segera menyelesaikan perintahnya. Terlalu lama di samping Davin bisa membuat dia mati berdiri.

Davin melihat semua anak buahnya dengan gerakan pelan, wajah dinginnya menatap mereka serius. "Kalian semua cari dia. Pastiin gak ada tangan kotor yang berani sentuh dan lukain dia. Sampe ada luka sedikit aja, gue pastiin kepala kalian terpisah dari tempatnya."

"B-baik Tuan," mereka semua mengangguk patuh dan berhamburan keluar dari sana membuat laki-laki itu menghela nafas kasar. Rupanya ... ada yang mau bermain-main dengannya.

Davin akui jika selama ini dia sudah menyakiti Jeyra. Namun dia tidak akan pernah menyebarkan vidionya sendiri. Dia masih waras untuk itu, Davin memang berniat membuat Jeyra menderita namun dengan caranya dan harus dia yang melakukannya bukan orang lain!

Laki-laki itu merogoh ponselnya dan mencari vidio itu. Dahinya berkerut melihat wajahnya yang di buramkan sedangkan wajah Jeyra terpampang jelas. Vidio berdurasi  8 menit tanpa suara itu membuat Davin menggeletukan giginya geram. Dia akan mencari orang yang berani menyebarkan vidio ini.

Menyadari jika vidio ini di rekam satu minggu lalu membuat Davin memutar kejadian demi kejadian di kepalanya. Seketika otaknya tertuju pada satu nama, Karel. Sahabatnya itu masuk ke dalam kamar saat dia sedang berada di balkon bersama Jeyra. Hanya Karel yang saat itu masuk ke dalam sana sebelum dia dan Jeyra bermain.

Dan kemungkinan Karel meletakan kamera saat Davin tidak melihat.

Namun rasanya tidak mungkin. Untuk apa Karel menyebarkan vidio itu? Menghancurkan Davin? Tapi jika itu tujuannya mengapa wajahnya tidak di tampilkan dan malah di blur? Kepala Davin terus berfikir membuatnya tidak sadar jika pintu terbuka dan menampilkan wanita cantik dengan pakaian seksi-nya.

Dunia Davin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang