=23= Who's the Traitor

5.2K 871 235
                                    

"Kenapa kau berdiri terus di sana? Tidak mau menyerang? Jangan membuat kami menunggu lama," ucap Kokonoi pada (Nama) yang masih terus berdiri.

"Hanya menghalangi kalian tiba-tiba menyerang," sahut (Nama) cuek.

Gadis itu menoleh pada Deux. Sosok pemuda berkacamata itu tengah berdiri sedikit melamun menatap (Nama).

"Kenapa kau belum pergi juga?" tanya (Nama). "Belum cukup kau membuatku kecewa dengan kenyataan kau bekerja sama dengan Kisaki untuk menyekapku dan Chifuyu, kau sekarang datang untuk membuat keributan dengan BD?"

"Di mana otak pintarmu yang dulu? Kau jadi bodoh sekarang," lanjut (Nama) memutar jengah matanya.

Wajah Deux menggelap. Ia menunduk sambil mengepalkan tangannya. Bekas kemerahan dari tinjuan (Nama) di pipinya terlihat jelas.

"Aku ..." ucap pemuda itu terhenti. "Aku sangat merindukanmu, Ane-ue."

" . . . "

(Nama) diam saja. Ia tidak menatap maupun mengalihkan pandangan. Gadis tersebut hanya melihat ke penampilan Deux yang masih belum berubah dari dulu mereka kecil. Kacamata yang selalu terpasang di atas hidungnya juga mungkin sama jenisnya, hanya beda ukuran. Deux masih sama.

"Itu tidak membenarkan tingkahmu yang bekerja sama dengan Kisaki, Deux"

"Tapi hanya Kisaki yang bisa melakukannya!" sahut Deux cepat. Matanya berapi-api. "Aku ingin kau kembali padaku, Ane-ue."

"Ck!" (Nama) berdecak keras. "Omonganmu hanya berputar-putar, Deux! Aku tidak pergi ke mana-mana!"

"Aku akan membuatmu menjadi pemimpin dari geng chou yang kubuat! Kisaki akan membantuku mengalahkan Black Dragon, dengan begitu kau bisa menjadi pemimpin dari Geng Black Dragon yang baru!" Deux berteriak.

Netra (e/c) itu melebar mendengar penjelasan pemuda di depannya. Seketika, otak (Nama) bisa membaca apa tujuan Tetra dan Deux melakukan hal ini padanya. (Nama) merasa urat emosi tercetak di kening. "Kuso damare!"

Gadis itu menunjuk Deux. "Diam," tambahnya. "Kalian ... ternyata kalian lah biang masalahnya."

Deux mengetatkan rahangnya. "Ane-ue ... bukan begitu. Aku hanya .., aku hanya ingin kau menjadi seperti dulu, Ane-ue."

"Seperti apa?!" bentak (Nama). "Kau ingin aku menjadi licik seperti dulu?! Menggunakan kekerasan dan cara kotor untuk memperbesar anggota?!"

Namun, percakapan di antara keduanya terpotong saat suara tawa Taiju terdengar membahana. Pemuda bongsor dengan rambut kebiruan itu menatap tajam (Nama) dan Deux.

"Kalian," geram Taiju dengan gurat emosi jelas terlukis di wajahnya. "berani-beraninya membahas untuk mengalahkan Black Dragon di depanku."

"Bodoh. Kalian akan mati," tambah Kokonoi yang juga terlihat kesal setengah mati pada Deux.

"Hadapi aku kalau kau berani," Taiju melangkah maju pada (Nama) dan Deux, tapi ketika berhadapan dengan gadis itu, Taiju melewatinya. Pemuda bongsor tersebut berdiri di depan Deux. "Awalnya ini hanyalah permasalahan keluarga Shiba, lalu menjadi Touman lawan Black Dragon. Aku tidak keberatan menambah musuh asing sepertimu."

Taiju mengangkat tangannya dan menghadiahkan sebuah tinjuan keras terarah ke kepala Deux, tetapi sebelum tangan itu menyentuh Deux, kaki (Nama) sudah meluncur mencegahnya.

Kaki kanan (Nama) dan tinjuan Taiju saling beradu di udara.

"Jangan halangi aku, sialan," geram Taiju. "Aku akan menghabisimu setelah dia."

"Turunkan tanganmu, Taiju. Aku yang akan menghukumnya sendiri." kaki (Nama) agak gemetar menahan serangan Taiju. Gadis itu berakhir berputar di udara untuk memutuskan kontak serangan. Ia berdecih.

𝙁𝙇𝙊𝙒 2 [Tokyo Revengers] -𝚅𝙴𝚁𝚈 𝚂𝙻𝙾𝚆 𝚄𝙿-Where stories live. Discover now