*:・゚✧*:・゚
Matahari telah naik sejak tadi. Kota Tokyo kembali menjadi kota yang sibuk dengan banyak kendaraan lalu-lalang di jalanan. Pada areal pemakaman, Inui dan Takemichi berjalan bersama menuju sebuah pusara yang bertuliskan Sano Shiniciro.
"Kudengar (Nama) sudah bangun." Inui memulai percakapan ketika makam Shiniciro tersisa beberapa langkah lagi. Takemichi yang berjalan di sampingnya mengangguk.
"Tapi, dia menghilang," sahut pemuda itu. Takemichi mengepalkan tangannya sembari mereka berjalan. Keduanya telah tiba di depan pusara sang pendiri geng Black Dragon. "Aku yakin dia sedang mengatur sebuah rencana," sambung Takemichi.
"Kenapa kau begitu yakin?" tanya Inui, menaruh buket lili putih yang tadi ia beli ke altar do'a.
Takemichi menatap nisan di depannya. Kemarin Inui telah memintanya menjadi ketua Black Dragon generasi ke-11, dan di sinilah mereka, mengenalkan Takemichi kepada Sano Shiniciro di hari peringatan pendirian Black Dragon.
"Karena (Nama)-san yang kukenal akan melakukan itu," jawab Takemichi. Netra biru safirnya terpejam. Dini hari tadi, sebuah nomor baru meneleponnya.
Itu (Nama).
*:・゚✧*:・゚
"Bagaimana kabarmu, Hanamicchi?"Bibir Takemichi berkedut mendengar suara itu. Tangan yang memegang ponsel di telinganya bergetar, Takemichi mengenali suara lembut-serak dari gadis yang selama ini ia nantikan kemunculannya.
"(Na-Nama)-san ..." sebut Takemichi pelan. Kesenangan membuncah di dadanya, tapi ia tak bisa bicara lebih. Takemichi terlalu senang.
Terdengar kekehan dari seberang telepon. Gadis itu nampaknya menyadari antusiasme Takemichi ketika dirinya menelepon. "Hm, ini aku .... Sudah lama ya, Hanamicchi. Aku tidur terlalu lama."
Takemichi tak bisa menjawab dan hanya mengangguk, walau ia tahu (Nama) tak mungkin bisa melihatnya.
Ia baru saja pulang dari kuil ketika ponselnya berdering. Takemichi bahkan belum mengganti toppokunya. Pagi nanti Inui mengajaknya ke suatu tempat, jadi kemungkinan Takemichi akan membiarkan seragamnya terpakai.
"Aku tahu kau pasti memiliki banyak pertanyaan, begitu pula aku yang memiliki banyak sekali tanda tanya di kepalaku." (Nama) menghela napas. Takemichi menanti apa yang hendak dibicarakan oleh (Nama) hingga memanggilnya dengan nomor baru.
YOU ARE READING
𝙁𝙇𝙊𝙒 2 [Tokyo Revengers] -𝚅𝙴𝚁𝚈 𝚂𝙻𝙾𝚆 𝚄𝙿-
Fanfiction"𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐍𝐀𝐑𝐍𝐘𝐀 𝐁𝐀𝐑𝐔 𝐀𝐊𝐀𝐍 𝐃𝐈𝐌𝐔𝐋𝐀𝐈. 𝐊𝐀𝐋𝐈 𝐈𝐍𝐈 𝐀𝐊𝐔 𝐓𝐀𝐊 𝐀𝐊𝐀𝐍 𝐋𝐀𝐆𝐈 𝐁𝐄𝐑𝐃𝐈𝐑𝐈 𝐃𝐈 𝐒𝐈𝐒𝐈 𝐊𝐄𝐁𝐀𝐈𝐊𝐀𝐍." ▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄ °°•• Diharap baca Flow TR yang seri pertama untuk menge...