𒆜 6. 𒆜 A Quiet Day

509 78 22
                                    

*:・゚✧*:・゚

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*:・゚✧*:・゚

"Duh, pedas," gumam (Nama) sambil mengunyah gyoza yang baru ia beli sebagai makan malam. Angin berembus sedikit kencang, menerbangkan helai (h/c) yang mulai panjang milik gadis itu.

(Nama) duduk di atas skuter yang ia sewa menggunakan uang pemberian Deux. Pemandangan lautan yang gelap serta suara deburan ombak membuat (Nama) tenggelam dalam pikirannya.

Emma telah mati. (Nama) terus mengucapkan itu dalam hatinya. Bukan berarti ia tidak sedih, tidak pula tak ingin menangis, hanya saja rasanya ia telah mati rasa. Ya sudahlah .., benaknya menjawab keanehan emosi dalam dirinya.

Masih jelas di ingatannya, perkataan Izana ketika (Nama) tengah sekarat pada malam hujan waktu itu, "Kau tak perlu khawatir, karena kau tak akan sendirian. Emma akan segera menyusulmu."

Bagi (Nama) itu sudah cukup menjelaskan jika Izana berencana menghabisi nyawa gadis pirang tersebut.

"Benar kata Shinjiro, seharusnya aku mencegahnya selagi bisa," gumam (Nama) pada dirinya sendiri. Tatapan dari (e/c) miliknya menatap kosong ke depan. Seharusnya ia menyesal, tapi jujur saja (Nama) tak merasakan apapun dalam dirinya.

Tidak senang, tidak pula sedih.

(Nama) menghabiskan gyoza gorengnya dan segera membuang wadah ke tempat sampah. Gadis itu menyalakan mesin motor skuternya. "Malam ini di Pelabuhan ke tujuh, Yokohama, perang akan segera terjadi. Karena kematian Emma, aku yakin Mikey dan Draken tak bisa bertarung."

Ditambah, menurut info dari Penta, Mitsuya dan Smiley masih belum sadarkan diri setelah dihajar oleh gerombolan Tenjiku. (Nama) memperbaiki tas ranselnya, lalu menatap langit malam di atas. Bintang-bintang tak terlihat oleh mendung.  "Mungkin salju akan turun malam ini," bisik (Nama), lalu segera memutar gas dan menjalankan skuternya ke tempat pertarungan.

Targetnya malam ini sudah pasti ada di sana.

*:・゚✧*:・゚


Di sisi lain, Kuil Musashi yang merupakan tempat berkumpulnya anggota-anggota Toman tengah ramai oleh sorakan. "Toman! Toman! Toman! Toman! Toman!" seruan itu digaungkan oleh para pemuda berseragam hitam tersebut.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 01 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

𝙁𝙇𝙊𝙒 2 [Tokyo Revengers] -𝚅𝙴𝚁𝚈 𝚂𝙻𝙾𝚆 𝚄𝙿-Where stories live. Discover now