RTD 30

4.8K 218 15
                                    

"Yuk masuk" ajak gus al

"Assalamu'alaikum" ucap keduanya

Di rumah inilah sekarang mereka berada rumah panggung dengan perpaduan antara warna putih dan hitam, warna yang kontras bukan? Rumah inilah tempat dimana gus ali dulu tinggal.

"Mm mas"

"Iya mai?"

"Kenapa dulu gus ali tinggal di sini? Ngga tinggal bareng umma dan abi" ucap ning tasya

"Mas ali itu suka sekali seni kamu bisa liat rumah ini, ini disain mas ali dari mulai tata an ruangan sampai barang barang semua mas ali yang menata, dan lukisan lukisan di rumah ini semua mas ali yang membuatnya. Karena itu abi membuatkan rumah khusus buat mas ali menuangkan karyanya bahkan ruangan paling belakang rumah ini isinya alat alat lukis dan beberapa lukisan mas ali mai" jawab gus al panjang lebar

"Yuk liat ruangan rungannya" lanjutnya

Di rumah ini memiliki 10 ruangan yang terdiri dari teras, ruang keluarga, ruang tamu, empat kamar satu kamar utama, dapur, ruang makan, dan ruang belakang. Semua ruangan tersebut memiliki ciri khasnya masing masing.

"Dan ini kamar mas ali dulu, yuk masuk"

Ning tasya tersenyum "Bagus ya mas tertata rapih semuanya"

Terlihat jelas dari rumah ini bahwa gus ali itu orang sangat apik dari mulai sudut sudut ruangan hingga barang barang semua tertata dengan sangat rapi.

"Assalamu'alaikum ngapunten sebelumnya kulo main asal masuk gus ning, gus al di panggil oleh pak kyai" ucap santri wan

"Wa'alaikumsalam warohmatullohi wabarokatu" jawab keduanya

"Nagih, duluan saja kang nanti saya menyusul" jawab gus al

"Nagih gus, kalo begitu saya permisi pamit assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam warohmatullohi wabarokatu" jawab keduanya

"Mai, mas temuin abi dulu ya"

Ning tasya mengangguk "Iya mas"

Sepeninggalan gus ali ning tasya masih setia di kamar gus ali sambil melihat lihat isi kamar tersebut.

"Ini desain gus ali? Masya allah bagus banget indah semoga aku bisa kaya gini" ucap ning tasya

Merasa puas melihat lihat gambar tersebut ning tasya mengembalikan gambar tersebut  ke tempatnya, namun ketika dia menarunya kembali tanpa sengaja ada beberapa kertas yang terjatuh.

"Eh ya allah" ning tasya mengambil kertas kertas itu

"To umma" gumam ning tasya

Itulah tulisan yang tertulis di amplop salah satu yang terjatuh, ning tasya tidak jadi menarunya ia duduk di tepi ranjang dan membaca surat surat itu.

~RTD~

"Kamu sekarang memiliki dua tanggung jawab sekaligus al, menjadi tiang di dua rumah sekaligus kamu harus adil dalam mengambil keputusan ngga boleh berpihak ke salah satu pihak saja. Tasya dan istri kedua mu itu tanggungan mu bimbing mereka ke jalan yang benar" ujar abi

"Tasya bukan hanya sekedar menantu bagi abi al, dia sudah abi anggap anak sendiri dia juga amanah buat abi. Kalo sampai kamu menyakitinya sama saja kamu menggoreskan dosa untuk abi"

"Al abi harap kamu bisa berbuat adil"

"Nggih abi, in sya allah al akan ingat nasehat abi" ucap gus al

"Siapa nama istri kedua mu?" Tanya abi

"Citra bi"

"Iya, nanti citra akan tinggal dimana? Ndak mungkin kalo dia harus tinggal di rumah orang tuanya al" ucap abi

"Al ngga tau bi, mungkin nanti al belikan rumah untuknya" jawab gus al

"Dekat pesantren agar al mudah mantaunya" lanjutnya

Sebenarnya abi arka masih merasa kurang yakin anaknya mampu berbuat seperti harapannya, namun dirinya tidak bisa berbuat banyak hanya membantu lewat doa dan nasehat yang bisa di lakukan.

Kyai arka hanya khawatir anaknya ini tidak bisa membahagiakan ning tasya sesuai harapannya, ia takut berdosa karena lalai dalam menjalankan amanah sahabatnya untuk membahagiakan dan menjaga ning tasya.

Abi menepuk pundak gus al "temui citra dengan abi"

"Nggih besok al akan ajak citra ke pesantren" ucap gus al

~RTD~

Di tempat lain ning tasya tidak percaya akan surat yang ia baca tadi, tepat sesuai dengan tebakannya ternyata gus ali kakak iparnya sama dengan orang yang ia pikirkan tadi.

Di tambah lagi di surat surat itu banyak tulisan yang menyebut namanya, dunia ternyata sangat lah sempit.

"Jadi gus ali dan k-ka ali adalah orang yang sama" ucap ning tasya terbatah

Selama ini ia berfikir ka ali ini telah pergi entah kemana tidak pernah terdengar kabar tentangnya. Seseorang idola pondok itu tidak ada kabarnya saat sehari setelah hari kelulusan dan ternyata ini yang sebenarnya terjadi, sungguh guratan takdir sangat tidak terduga.

Rembulan Terbelah Dua {Ning Tasya}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang