RTD 27

4.4K 198 2
                                    

~~~
Mulut memang bisa berkata namun hati tak bisa di bohongi.
Tasya alhaira putri.
~~~

"Ya bener dan waktu itu saya pernah ngajak kafa ke pesantren buya azka"

Fasback on..
"Kaf anter saya ke pesantren yuk" ucap roni

"Mau apa kamu kesana?"

"Ck pura pura lupa apa gimana sih,, kan saya nyantri disana"

"Iya tau tapikan lagi libur ngapain kesana?"

"Nganter pesanan ibu ke umma yuk ah cepet"

"Hm ayuk"

Mereka berdua berjalan ke pesantren buya azka. Kebetulan rumah roni saat itu ada di komplek sebelah pesantren.

"Assalamu'alaikum" ucap keduanya ketika sampai di depan ndalem pesantren

"Wa'alaikumsalam warohmatullohi wabarokatu, sekedap mas" ucap seorang perempuan dari dalem ndalem

"Ada apa kang roni?" Tanyanya

"Ini ning saya mau mengantar titipan ibu untuk umma" jawab roni

"Oo ya wes jenengan masuk saja dulu biar saya panggilkan ummi" ucap ning tasya memasuki ndalem di susul oleh mereka berdua

"Silakan duduk Kang, kulo tinggal sekedap untuk manggil ummi nggih kang"

"Nggih ning"

Ning tasya meninggalkan kafa dan roni di ruang tamu untuk memanggil umminya.

"Ron itu tadi siapa?" Tanya kafa

"Itu anak terakhir buya namanya ning tasya" jawab roni

'Cantik' gumam kafa namun masih dapat di dengar oleh roni

"Khem cinta pandangan pertama nih?"

"Eh" ucap kafa menggaruk tekungnya

"Haha perjuangin kalo emang suka kaf"

"Loh nak roni,, ada apa nak" ucap ummi

"Ini umma ada titipan dari ibu" ucap roni mengasih titipannya setelah itu mencium tangan ummi bergantian dengan kafa

"Oo bilang ke ibu terima kasih banyak ya, ayo duduk lagi nak"

"Iya umma"

"Oiya ini siapa toh?" Tanya ummi

"Saya kafa bu yai temennya roni" ucap kafa memperkenalkan dirinya

"Oalah panggil saja umma seperti santri santri di sini" ucap ummi

"Hehe iya umma"

"Ummi ini minumannya"

"Sini nduk taro sini" ucap ummi

Rembulan Terbelah Dua {Ning Tasya}Where stories live. Discover now