part 48

3.9K 238 26
                                    

~HAPPY READING~

"Jadi bagaimana keadaan anak dan istri saya dok?" Tanya gus al

Dokter tersebut menatap gus al dan citra bergantian. "Ning citra mengalami kontraksi dini gus"

"Kontraksi dini dok? Apa bahaya untuk anak saya?" Tanya citra

"Kontraksi dini sering terjadi pada ibu hamil karena stres memikirkan suatu persoalan dan resiko terbesarnya adalah keguguran. Jadi, tolong gus di jaga kondisi istrinya"

"Tapi anak saya gagapakan dok?" Tanya citra memastikan

Dokter tersebut menatap citra lekat. "Sebelumnya saya minta maaf ning harus menyampaikan ini. Saat usg tadi tangan.."

"Tangan anak saya kenapa, dok?"

"Tangan sebelah kiri anak ning dan gus tidak terlihat. Kami belum bisa memastikan secara pasti, tapi kemungkinan besarnya anak ning dan gus mengalami cacat"

Berita ini, sungguh bukan berita yang diinginkan oleh citra. Anak yang dinanti nantikan olehnya untuk memperkuat posisi dirinya malah divonis tidak sempurna.

Citra menggeleng gelengkan kepalanya. "N-nggak, dokter pasti salahkan? Iyakan dok?"

"Maaf ning, seperti yang saya sampaikan tadi bahwa kami belum bisa memastikannya secara pasti. Saya ikut sedih ning, saya akan tuliskan resep vitamin nanti tolong di minum rutin setiap hari setelah makan, ya ning"

Setelah mendapatkan resep dari dokter keduanya langsung keluar dari ruangan.

"Nggak, hiks anak aku nggak boleh cacat" ucap citra memukuli perutnya

"Citra" ucap gus al menahan tangan citra untuk berhenti memukul perutnya

"Lepas mas, aku nggak mau punya anak cacat. Hiks pasti dokternya salah, anak aku nggak cacat mas nggak" ucap citra memberontak

Tidak ada di dunia ini orang tua yang mau anaknya cacat. Semua itu bukan keinginan tapi takdir. Sang anak tidak menginginkan dan kedua orang tuanya pun tidak bisa memilih, semua sudah menjadi takdir sang maha pencipta.

Cacat bukan berarti berbeda, karena cacat berarti istimewa.

"Dari pada dia terlahir cacat lebih baik dia nggak lahir kedua" ucap citra

"Astagfirullah al azim citra, jaga ucapan kamu. Walau bagaimana pun dia anak kamu, kamu harus menerima dia bagaimana pun kondisinya" ucap gus al

Citra terkekeh sinis. "Ya, dan setelahnya mas akan lebih sayang ke anak tasyakan? Dan tidak memperdulikan aku, begitu bukan?"

"Kamu semakin ngelantur citra. Lebih baik kita pulang sekarang, ayo"

~RTD~

"Citra? Citra kenapa mas?" Tanya ning tasya

"Ada apa le?"

"Dokter bilang dia boten melihat tangan kiri anak dalam kandungan citra, umma. Tapi, dokter belum bisa memastikannya" jawab gus al

Citra berlari ke dalam kamarnya yang di ikuti oleh ning tasya.

"Citra, sabar ini ujian dari allah. Lagi pula dokter bilang belum pastikan" ucap ning tasya

Rembulan Terbelah Dua {Ning Tasya}Où les histoires vivent. Découvrez maintenant