part 59

4.3K 230 33
                                    

Malam taun baru nih, pada ngapain nih??
Bakar-bakar, gak?? Kalo aku sih iya, hehe..
Yang nggak ada acara gapapa. Nih, taun barunya di temenin sama ning tasya aja..













HAPPY READING•


Setelah kemarin seharian full di habiskan untuk lepas rindu. Hari ini, saatnya ning tasya mulai pergi ke butiknya yang berada di Yogyakarta.

Walaupun berada di Yogyakarta, tapi jarak antara pesantren milik abi azka dan butik ning tasya cukup jauh.

Syaqil dan syaqila? Tentu mereka ikut dengan ning tasya. Sebetulnya, syaqila yang memaksa untuk ikut bersama sang ammah dan meminta mas-nya untuk ikut menemani dirinya.

Butik ning tasya cukup besar. Dengan nuangsa serba putih yang di padukan dengan kaca-kaca, membuat butik ning tasya terkesan mewah nan elegan. Di butik ini, ning tasya menyediakan gaun-gaun untuk kaum muslimah, serta perlengkapan lain seperti hels dan tas.

irasya, itulah nama butik ning tasya. Ira, yang di ambil dari namanya sendiri yaitu 'alhaira' dan sya, yang di ambil dari nama depan anak-anaknya.

"Ammah! Ammah!" panggil syaqila

Ning tasya menunduk, "Kenapa, qila?" Tanya ning tasya

"Qila mau ice cleam, ayo beli ice cleam" ucap syaqila

Ning tasya mengelus lembut puncak kepala syaqila. "Sama tante lena dulu, ya?"

Syaqila menarik nafas pelan. "Hmm, ya udah, oke" ucap syaqila yang membuat ning tasya tersenyum di balik cadarnya

"Lena, tolong anter syaqila ke minimarket, ya? Dia mau beli ice cream" ucap ning tasya

Lena mengangguk. "Baik, bu. Ayo, qila" ucap lena

Lena airen gadis seusia gita, dengan wajah ketimur timuran itu adalah orang kepercayaan ning tasya yang di tugaskan untuk mengurus butik ning tasya yang berada di Yogyakarta.

Syaqila mengangguk. "Mas harus ikut" ucap syaqila tidak mau di bantah

"Ya" ucap syaqila

Syaqil dan syaqila bergantian mencium punggung tangan ning tasya. "Kami pergi dulu, bu, assalamu'alaikum" ucap lena

Ketiganya keluar dari ruangan ning tasya secara bergantian. Mereka tidak menggunakan kendaraan untuk pergi ke minimarket, karena kebetulan butik irasya deket dengan sebuah minimarket.

Sepanjang jalan mereka memang tidak mengobrol, tapi bukan berarti sepi begitu saja, karena di sepanjang jalan syaqila terus bersenandung lagu dengan menggunakan bahasa arab.

"Qila mau ice cream rasa apa?" Tanya lena saat tiba di minimarket

"Coklat sama vanila" jawab syaqila menambilkan gigi-gigi putihnya

Lena mengangguk, "oke. Aqil mau?"

"Tidak" jawab syaqil

"Ya udah, ayo bayar dulu" titah lena

Memang niat mereka ke minimarket hanya untuk membelikan syaqila ice cream, jadi tidak perlu memakan waktu lama di minimarket ini. Setelah bayar, ketiganya keluar dari minimarket. Namun, sejak keluar dari minimarket lena seperti mencari sesuatu di tasnya.

"Syaqil, syaqila, kalian tunggu sini sebentar ya? Kayanya handphone tante ketinggalan di rak ice cream deh" ucap lena

Syaqil mengangguk. "Siap, tante" jawab syaqila

"Syaqil jagain adeknya, ya?"

"Iya" jawab syaqil

Lena masuk kembali ke dalam minimarket. Sedangkan syaqil dan syaqila meningikuti arahan dari lena untuk diam di tempat dan menunggunya keluar kembali dari minimarket.

Rembulan Terbelah Dua {Ning Tasya}Where stories live. Discover now