part 32

4.1K 164 2
                                    

"Mas tentang citra, bagaimana dengan dia? Maksud sya kapan kamu akan bawa dia ke sini" ucap ning tasya

Raut wajah gus al seketika berubah drastis "nanti" jawabnya

Ning tasya menghela nafas "kamu tau mas, sebagai seorang wanita kami selalu ingin menjalin tali silahturahmi baik dengan orang tua suami kami kelak, bahkan tidak hanya menjalaninya dengan baik melainkan dekat dan akrab dengan beliau sebagaimana beliau dekat dengan suami kami. Tujuan kami dekat dengan mereka itu simple hanya untuk membahagiakan mereka seperti kami membahagiakan orang tua sendiri dan mengetahui banyak hal tentang suami kami darinya, begitu halnya dengan aku dan citra. Aku yakin ia juga ingin bahkan sangat ingin bertemu dengan umma dan abi mas, jadi saran sya pertemukan mereka secepatnya"

Gus al tersenyum "Mas akan pertemukan mereka tapi nanti mas perlu waktu" ucap gus al mengelus rambut ning tasya

"Dari awal mas tau kita akan di jodohkan mas tidak perlu menolak karena apa? Karena mas tau dengan perjodohan ini menyambung tali silahturahmi antara abi umma dan abi ummi dan mas tau mereka sangat mengharapkan ini semua, itu artinya mereka akan bahagia bila perjodohan ini di jalankan. Ternyata benar, pilihan mereka memang tidak salah, mereka menitipkan kamu ke mas dan menyerahkan seluruh tanggung jawab ke mas itu tidak membuat mas merasa terbebani melainkan semakin membuat mas bersyukur karena di titipkan manusia berhati bidadari seperti mu" lanjutnya

Keduanya saling memberi tatapan dengan senyum yang terus mengambang di antara keduanya, seakan menyalurkan rasa bahagia satu sama lain.

~Rembulan terbelah 2~

Menikmati semilir angin pagi di kampung halaman adalah hal yang menyenangkan apalagi di temani oleh orang terkasih, sambil bergandengan tangan berjalan menyusuri halaman dengan sesekali tertawa dan tersenyum bersama itu adalah hal lajim untuk sepasang kekasih namun hal itu hanya boleh di lakukan oleh sepasang kekasih yang sudah resmi menjadi halal. Seperti halnya yang di lakukan ning tasya dan gus al saat ini, berjalan pagi menyusuri pesantren sambil bergandengan tangan dan menikmati angin pagi yang menyejukan dan melupakan sejenak masalah yang ada tanpa harus terbebani itu adalah hal yang indah, bukan?

Sejak kejadian kemarin keduanya menjadi semakin bersyukur karena dapat memiliki satu sama lain terutama gus al, yang sangat merasa beruntung karena bisa mendapatkan ning tasya, dan sejak itu pula keduanya menjadi lebih dekat dan terlihat seperti pasangan yang sangat serasi.

Tasya alhaira putri, perempuan berdarah asli indonesia dengan umur yang masih di bilang muda dengan segudang prestasi. Terlahir menjadi putri seorang kiai baginya bukan lah hal yang mudah, ia di tuntut untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi dan menjadi jati diri yang dapat menginspirasi orang banyak. Semua itu terasa sangatlah mudah namun bila di ucapkan saja tapi beda lagi apa bila semua itu di laksanakan dan bukan murni dari kemauan sendiri, walau begitu itu semua bukanlah menjadi alasannya untuk menyerah melainkan menjadikannya motivasi untuk terus belajar dan belajar.

"Mairo duduk di sana dulu mau? Mas liat kamu lelah" ucap gus al dan mendapat anggukan kepala dari ning tasya, tanpa menunggu lagi keduanya berjalan duduk di kursi taman pesantren

"Mas?" Panggil ning tasya tanpa memalingkan pandangannya dari jejeran bunga bunga yang tertanam rapih di taman itu

"Iya?"

"Dulu sya pernah memiliki impian untuk punya taman bunga sendiri, yang suatu saat akan sya rawat dengan sepenuh hati dan sya ingin menunjukan pertama kali taman itu kepada abi" ucap ning tasya dengan mata yang mulai berkaca kaca

"Tapi ternyata Allah punya kehendak lain, belum sempat sya punya taman itu abi sudah kembali untuk bertemu sang pencipta, walau begitu sya ngga pernah menyesal dan menyalahkan keadaan karena sya tau semua itu adalah rencana Allah dan rencana Allah adalah hal yang paling terbaik untuk kita. Mungkin dengan cara Allah mengambil abi, sya didik untuk lebih mandiri dan berjuang melanjutkan hidup dengan lebih bergantung kepadaNya. Salah sya juga sebenarnya karena di saat abi masih ada sya terlalu menganggap abi adalah seseorang yang paling melindungi sya dan setelah abi pergi sya baru sadar itu salah bahkan salah besar karena nyatanya yang paling melindungi sya hanya Allah dan abi hanyalah perantaranya tanpa Allah ngga mungkin ada abi" Lanjutnya

Gus al menarik ning tasya kedalam pelukannya memberikan suatu kekuatan sendiri untuk istrinya tersebut.

"Dulu saat mas ali masih ada mas tidak terlalu memenyukainya, karena mas kesel mas ali selalu di turuti apa yang mas ali mau oleh abi atau pun umma, sedangkan mas? Setiap mas meminta sesuatu mas harus berjuang dulu untuk mendapatkannya kalo tidak berhasil maka mas ngga bakal dapet apa yang mas mau"

"Mas marah, mas kesel, mas iri dengan mas ali tanpa mas tau kenapa sebenarnya abi dan umma melakukan itu semua, hingga akhirnya mas dan mas ali memiliki jarak setiap kali kita kumpul mas hanya bicara seperlunya ke mas ali tanpa berniat menanyakan kabarnya walau begitu mas ali ngga pernah bosan untuk berbuat baik ke mas dan terus berusaha menjadi mas yang terbaik untuk mas, hingga akhirnya kejadian itu datang kejadian dimana nyawa mas ali di renggut"

"Membuat mas buta sementara hingga tiba waktu mas untuk operasi mata yang ternyata pendonornya adalah mas ali, mas ngga tau siapa yang ngedonorin mata sebelumnya hingga dua hari setelah pulang dari rumah sakit abi dan umma ngajak mas ke kuburan yang ternyata adalah kuburan mas ali, mas kaget ngga percaya ada hati kecil mas yang tersentuh merasakan rasa kehilangan dan di saat itu abi dan umma menceritakan semuanya dimana mas ali dan umma yang pernah sama sama hampir meninggal di saat umma melahirkan mas ali bahkan tidak hanya itu dokter sampai memvonis bahwa mas ali sudah meninggal tapi keajaiban datang mas ali di nyatakan hidup, dan di saat usia mas ali 3 ia pernah mengalami kelumpuhan selama setahun lebih itulah sebabnya umma dan abi selalu menuruti keinginan mas ali tanpa mas ali perlu berjuang dan selama permintaan itu baik. Mas sempet merasa bersalah tapi mas sadar semua ini sudah kehendak Allah" ucap gus al dengan senyum yang mengambang

Karena kejadian ini mereka menjadi tau kejadian dan perasaan satu sama lain. Saling jujur dan terbuka satu sama lain adalah hal yang di butuhkan dalam membangun sebuah hubungan agar tidak terjadi ke salah pahaman atau kejadian yang tidak di inginkan, dan mungkin dengan saling terbuka bisa membuat mereka menjadi saling mengerti dan memahami.

Ketika Allah sudah mempertemukan atau bahkan mempersatukan seseorang dengan seseorang lainnya maka itu adalah hal yang terbaik untuknya, walau mungkin keduanya akan di pisahkan dengan cara yang sangat menyakitkan tapi itu semua pun adalah takdir Allah yang dimana kita tidak bisa menolak bahkan menghindarinya, memang menyakitkan ketika kita sudah menyayangi seseorang namun harus di pisahkan oleh takdir, tapi percayalah bahwa itu yang terbaik untuk mu dan di setiap kejadian yang Allah berikan kepada kita pasti ada hikmah yang dapat di ambil.

Maka tidak ada di dunia ini yang diciptakan oleh Allah dengan sia sia, pasti semua yang di ciptakan oleh Allah memiliki arti tersendiri. Ada yang memiliki arti baik ada juga yang buruk semua itu Allah ciptakan untuk kita bersyukur dan mempelajari semua itu bukan untuk menjauhkannya atau bahkan hingga menghinanya, karena sesungguhnya semua itu hanya Allah yang berhak menentukan.

~♡~♡~♡~♡~♡~

Hai, gimana kabarnya? Udah lama ya ngga nyapa kalian. Di part ini banyak pesan pesan yang terselip nih, semoga bermanfaat ya

Btw di part ini juga ada spoiler end ning tasya dan gus al loh..

Rembulan Terbelah Dua {Ning Tasya}Where stories live. Discover now