part 31

4K 189 1
                                    

"Tasya" panggil gus al kepada istrinya sambil memegang pundak ning tasya

"Mas" ning tasya membalik badannya

"Kenapa hm? Kok nangis" ucap gus al sambil mengelus puncak kepala ning tasya

"Aa apa benar gus ali pernah mondok di pondok pesantren al tarim?" Ucap ning tasya

Gus al mengangguk "Iya, mas ali menempuh pendidikan di al tarim sejak madrasah tsanawiyah"

"Apa benar nama panjang gus ali itu Ali Ghufron mukti?"

"Iya sya, kenapa?" Kini giliran gus al yang bertanya kepada ning tasya

Ning tasya tersenyum seraya menggelengkan kepalanya "ikut sya mas" ucapnya menggandeng gus al keluar dari rumah tersebut.

~RTD~

"Ummaa" panggil ning tasya saat telah memasuki ndalem

"Ada apa nduk?"

Ning tasya tersenyum "Mas, ummaa duduk yuk"

Keduanya mengangguk dan duduk.

Ning tasya menatap keduanya secara bergantian "Tasya menemukan beberapa surat di kamar gus ali tadi ini salah satunya, tertulis di sini untuk ummi tasya belum membukannya" ning tasya memberikan surat itu kepada ummi

"Al, buka dan bacakan nak" ucap ummi sambil memberikan surat itu kepada gus al

Gus al menganggukan kepalanya, dan mulai membaca dari awal sampai akhir dengan suara sedikit keras agar mereka berdua mendengarnya.

Umma menatap ning Tasya saat setelah mendengar surat gus ali yang di bacakan gus al "Tasya" panggil umma

"Tasya alhaira putri anak mas azka" lanjutnya

Ning tasya tersenyum "Iya umma"

"Impian ali untuk mempersatukan kalian saat Allah memanggilnya menjadi kenyataan nduk" umma tersenyum tulus menatap ning tasya

Umma mengambil tangan gus al dan menyatukannya dengan tangan ning tasya "Al kamu membacannyakan? Mas mu sangat menyayangi tasya nak, ali menyayangi tasya karena Allah, maka jagalah tasya nak jangan sakit dia"

Ning tasya dan gus al saling beradu tatap dengan senyum yang merekah di antaranya, walau hanya senyum gus al yang terlihat.

Gus al mengangguk "Pasti umma al pasti akan menjaga tasya"

Ketiganya merapat dan saling berpelukan menyalurkan rasa satu sama lain.

'Bahagialah nak keinginanmu telah tercapai'

'Terima kasih ya allah engkau telah memberikan dirinya untuk ku'

~RTD~

"Mas sarapan dulu" ucap ning tasya

"Iya, kamu masak apa hm?"

"Sayur asem, ikan teri, tahu tempe, dan sambel kesukaan mas bukan?" Ucap ning tasya dengan senyum tulusnya

Gus al mengangguk antusias "Iya yuk makan"

Sudah sejak kemarin sore ning tasya dan gus al menepati rumah gus ali. Setelah makan keduanya bersantai di ruang keluarga.

"Kamu tau sya, terkadang juga mas suka berhayal"

"Masa? Berhayal apa?" Ucap ning tasya sambil menyenderkan kepalanya di dada bidang gus al

"Tentang indahnya kehidupan mas bersama kamu dan anak anak kita nanti" ucap gus al

"Pasti indah ya mas, kita ngga bakal berdua lagi tapi ada anak anak kecil yang berlarian" ucap ning tasya tersenyum

"Pasti doang" ucap gus al sambil  memainkan jari jemari ning tasya

"Kamu mau punya anak berapa?" Gus al menengok ke arah ning tasya dan tersenyum

"10" jawab gus al

Ning tasya mengangguk angguk "Boleh, nanti kamu yang ngelahirin ya"

Gus al terkekeh "nanti geger lagi terus pada minta foto sama mas"

"Gapapa jadi nanti yang mau foto sama mas harus bayar dulu ke sya 100 ribu" ucap ning tasya ikut terkekeh

Gus al mencubit pipi ning tasya "Ooh ibunya matre ya"

"Bukan matre mas tapi realistis" ucap ning tasya terkekeh dan di ikuti keluhan pula oleh gus al

"Mas tentang.."

Rembulan Terbelah Dua {Ning Tasya}Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum