MEET FOR ALLAH(Bertemu karna Allah)
⚠PLAGIAT JAUH-JAUH DEH(•ˋ _ ˊ•)⚠
(◦•●◉✿Hasil karya dan pemikiran sendiri,apabila ada ada kesamaan maka itu hanya kabetulan😉✿◉●•◦)
{FOLLOW SEBELUM BACA}
[SLOW UPDATE]
(BELUM REVISI)
Prolog
Ini kisah tentang mod...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
TOLONG BANTU TANDAI TYPO😉 .
_________________ "Terkadang kita di dorong maju oleh perasaan tetapi di paksa tarik mundur oleh kenyataan,tugas kita manusia adalah menggunakan kekuatan di dampingi dengan semesta yang memiliki kenyataan." ______________________
Vanya sedang menjalani pemotretan dengan Keenan.
Sedari tadi Vanya tetap tersenyum di depan kamera mati-matian menahan pusing di kepala nya.
Di tengah-tengah pemotretan Vanya meringis "Akhhh!!"
Keenan lantas menoleh ke Vanya yang oleng sambil memegangi kepala nya.
"Vanya kamu ngga papa,kalau kamu masih sakit biar kita lanjut nanti!!"
Vanya mulai menyeimbangi badan nya lalu membalas Keenan "Ngga papa ka aku masih kuat ko!" Ucap Vanya dengan senyum meyakin kan.
Pemotretan terakhir mereka tiba-tiba Vanya mulai oleng,Keenan yang menyadari itu lantas berjalan makin mendekati Vanya.
"Ya Allah Vanya!!" kaget Keenan saat tiba-tiba Vanya pingsan.
"Nan siapkan mobil kita bawa Vanya kerumah sakit!!" titah Keenan pada Hanan setelah Keenan menempelkan punggung tangan nya di dahi Vanya yang terasa sangat panas.
Keenan tanpa pikir panjang langsung menggendong Vanya ala BridalstyleKemobil dan diikuti Aiza di belakang.
Aiza sedang mencoba membangun kan Vanya di kursi belakang,sedangkan Keenan duduk di sebelah Hanan yang sedang fokus menyetir.
Pandangan Keenan tak henti-hentinya menoleh Ke Vanya, rasa panik lantas menghampirinya.
Setelah sampai di depan rumah sakit Vanya langsung di pindah kan ke bankar Vanya tetap belum sadar.
Keenan,Aiza dan Hanan sedang menunggu di depan ruangan menunggu Vanya di tangani.
Lalu Aiza mengabari Alanna bunda Vanya kalau Vanya di bawa ke rumah sakit.
Setengah jam berlalu Bunda dan Ayah Vanya juga sudah datang.
Seorang dokter perempuan keluar dari ruangan langsung di dekati oleh mereka.
