(MFA)Empatpuluhtiga

861 74 5
                                    

~Senyum yang menutupi luka~

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

~Senyum yang menutupi luka~

...
..
.

Sepulang dari acara keluarga Utsman, Vanya dan Keenan melanjutkan perjalanan nya kerumah Keluarga Nazmi.

Di sepanjang jalan Vanya berusaha bersikap baik-baik saja walau sedari tadi di dada nya menahan sesak dan air mata yang berusaha terdorong keluar.

Keenan yang menyetir pun hanya diam, Ia sedang berfikir merangkai kata-kata maaf untuk Vanya.

Mobil sudah memasuki halaman rumah, sebelum keluar mobil Keenan sempat mengusap kepala dan perut Vanya.

"Kamu siap sayang?" Hati Vanya bergetar mendengar itu, Ia sangat bimbang tentang pikiran nya terhadap suami nya.

"InsyaAllah Mas!" Setelah mengatakan itu mereka keluar mobil dengan Vanya yang berjalan dahulu.

Keenan sangat yakin pasti Vanya kesal pada nya karna Ia tak memberi kabar sebelum nya, dengan cepat Keenan meraih tangan Vanya lalu di gandeng nya sedangkan Vanya berusaha melepaskan tangan itu namun Keenan sangat erat menggenggam nya.

"Assalamu'alaikum!!"

"Waalaikumsalam." Vanya dan Keenan menemui Alanna dan Nazmi diruang keluarga.

Saat melihat kedua orang tua nya dengan cepat Vanya memeluk dan tanpa Vanya sadari air mata yang Ia tahan sedari tadi keluar dengan deras.

Alanna dan Nazmi heran dan memberi kode pada Keenan 'Vanya kenapa?', dengan bodoh nya Keenan membalas dengan senyuman karna Ia fikir Vanya menangis karna haru ingin memberi tahu kedua orang tua nya tentang kehamilan nya.

"Sayang kenapa?" Tanya Alanna sambil menangkup wajah Vanya dengan kedua tangan nya.

"Bundaa!!" Vanya merasa nyaman setelah mengeluarkan banyak air mata, namun saat ini Ia tak dapat bercerita hanya mendapat pelukan saja Vanya sudah sedikit merasa lega.

"Ia Bunda disini, ada apa?. " Vanya merasa Ia tak sanggup berbicara perasaan nya saat ini campur aduk dan sangat kacau. Vanya sedang sakit hati karna masalah nya dan Keenan yang hanya Ia seorang yang tahu dan di sisi lain ada rasa bahagia dan haru di diri nya karna Ia sekarang tengah mengandung cucu pertama untuk orang tuanya.

Keenan yang peka bahwa Vanya tak dapat ber kata-kata lantas Keenan memberikan sebuah amplop besar pada Nazmi.

"Apa ini nak?" Tanya Nazmi.

"Hadiah dari Allah buat kalian" Balas Keenan sambil tersenyum sedangkan Vanya yang melihat senyum itu hatinya terasa terenyuh.

MEET FOR ALLAH(On going)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora