(MFA)Empatpuluhempat

856 72 9
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

Ia akan menjadi bodoh seketika, apabila hubungan yang Ia bangun dengan penuh cinta akan terancam dan melakukan segala cara agar tak ada yang menyentuh bangunan itu.

Sama hal nya dengan Keenan, Ia seperti tunduk kepada Janetta karna Ia ingin melindungi rumah tangga nya, Bukan kah ini akan mempersulit nanti nya?karna begitu banyak rentetan kebohongan yang terbuat, Entah Ia terlalu menganggap remeh masalah atau berfikir jika Ia gegabah kebahagiaan yang Ia dapat saat ini bersama Vanya akan hilang.

Bahkan ada pepatah yang mengatakan 'jangan terlalu cinta karna itu akan membuat mu bodoh' dan sekarang Keenan amat sangat bodoh karna besar cinta nya terhadap Vanya juga hubungan rumah tangga nya. Kisah ini mengalir bukan seperti kisah lain nya yang mana seseorang dengan mudah nya mencari kebenaran dengan menggunakan jabatan nya dan masalah selesai begitu saja, Bukan!.

Keenan memang memiliki jabatan tinggi dan terpandang semua orang mengakui itu, bisa saja Ia dengan mudah mencari kebenaran dan apa yang terjadi sebenar nya dengan meminta bantuan bawahan nya atau mencari orang yang bisa menyelesaikan semua ini menggunakan jabatan atau uang. Namun kali ini Ia merasa ceroboh akan kejadian yang menimpa nya dan saat ini Ia mencari kebenaran sendiri tanpa melibatkan siapapun walau tak mudah.

Krinngg...

Suara bel terdengar saat seseorang membuka pintu sebuah cafe. Keenan berjalan dengan mengeluarkan aura Berwibawa, terlihat saat ini di wajah Keenan kemarahan yang ketara.

"Honey!, disini." Keenan mengenali suara itu dan memusatkan perhatian nya.

Terlihat Janetta tengah duduk sendiri sambil menunggu nya, dengan ogah-ogahan Keenan menghampiri.

"Akhir nya kamu dateng juga, udah lama kita ngga ngecafe, kamu juga sekarang lebih nurut sama aku jadi makin cinta deh!" Keenan bodo amat dengan ucapan Janetta.

"Aku ngga punya waktu banyak Janetta, cepat ceritakan apa yang terjadi!!"

"Jangan marah-marah gitu dong nanti anak nya takut, jangan takut sayang papa kamu sebenarnya baik ko" Peringat Janetta sambil mengelus perut nya yang terlihat besar. Ekspresi Keenan terlihat meremehkan, Ia sangat yakin itu bukan anak nya bahkan pada malam itu Ia tak merasakan apapun.

"Nih, kata dokter umur nya sudah dua bulan!" Janetta menunjukkan hasil USG, saat melihat itu Ia teringat bayi yang di kandung Vanya.

"Dia jelas bukan anakku!" Jelas dan datar Keenan mengatakan itu, sedangkan Janetta gelagapan.

"Y-ya kamu harus tanggung jawab dong nikahin aku, kamu lupa ya kejadian malam itu! " Janetta membuat situasi makin serius.

"Aku sudah ingat, malam itu kita ngga ngapa-ngapain, dan aku ngga tau anak siapa yang kamu kandung itu." Keenan berdiri dan hendak langsung pergi meninggalkan tempat itu.

MEET FOR ALLAH(On going)Where stories live. Discover now