(MFA)Empatpuluhsatu

1K 101 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

🎵AGAR TUM SAAT HO BY TAMASHA🎵
.
Jangan lupa masukin playlist lagu kalian biar feel ny lebih dapet saat baca!!
.

Vanya terbangun dalam keadaan tak enak badan, dan saat ini Keenan memutuskan mengerjakan kerjaan kantor di rumah.

Di atas kasur Vanya masih meringkuk di dalam selimut tebal, Ia juga tak nafsu makan seperti ada yang berputar di dalam perutnya-Mual saat sesuatu masuk kedalam mulutnya.

"Aku panggil dokter aja ya?!"

"Ngga usah Mas, ini kaya nya masuk angin aja nanti juga sembuh ko, Huekk... " Vanya membekap mulut nya dan berlari cepat ke kamar mandi.

Dengan susah payah Vanya mengeluarkan isi perut nya dan yang keluar hanya lah air, Keenan tak berhenti memijit tekuk Vanya juga memegangi rambut Vanya agar tak ke wajah.

Kedua tangan Vanya mencengkam lengan Keenan erat, dirinya amat sangat lemas dan berakhir jatuh di dekapan Keenan yang sedari tadi sudah sedia.

"M-Mas" Ucap Vanya lirih dan dengan cepat Keenan menggendong Vanya dan membawa nya kembali ke kasur.

"Minum dulu!" Keenan membantu Vanya menegakkan punggung.

"Panggil dokter ya!" Kekeuh Vanya menggeleng.

"Mas disini aja, jangan ke mana-mana!!!" Vanya makin dalam menghirup aroma badan Keenan karna sedari tadi kepala nya hanya menempel di dada Keenan.

"Iya, ngga ke mana-mana ko, Masih mual hm?" Vanya megangguk.

Vanya tersentak teringat kalau Ia sudah telat datang bulan hari kesepuluh, namun Ia melemaskan bahu nya kembali saat dua hari lalu Ia iseng mencoba test pack ternyata masih negatif.

Vanya menggeleng kan kepala nya menghilangkan pikiran yang terlintas bahwa Ia hamil yang membuat Keenan mengerutkan dahi.

"Ada apa sayang?, Kepala nya makin sakit ya?"

"Ngga ko Mas" Keenan memandangi wajah Vanya dan mengecup singkat dahi Vanya.

"Tidur lagi aja ya, Aku mau beresin sedikit kerjaan" Keenan mengelus pelan punggung Vanya sambil berpelukan sampai Vanya tertidur.

"Suatu kebanggaan bisa memelukmu seperti ini dan dengan senang hati menyebutmu milikku." Setelah mengatakan itu Keenan makin mengeratkan pelukan nya.

MEET FOR ALLAH(On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang