VI

2.2K 138 1
                                    

Semua orang di sekolah terkejut, melihat tangan Lucas bersimbah darah.

Saat itu, Lucas sedang membelakangi teman-temannya. Mereka tak tau apa yang dilakukannya. Saat menyadari bahwa banyak orang yang melihatnya, Lucas pun berbalik. Mereka mendapati tangan Lucas berlumuran darah. Lucas pun segera berlari meninggalkan halaman belakang sekolah.

Semua orang terkejut ketika melihat seekor kucing bersimbah darah sedang tergeletak di sana. Nyawa kucing itu sudah tak tertolong.

Dengan cepat, mereka memanggil tukang kebun sekolah untuk segera menguburkan kucing itu. Beberapa dari mereka pun segera memberitau pihak sekolah tentang apa yang baru saja mereka lihat.

Sedangkan, Lucas segera berlari ke kamar mandi. Ia tak memperdulikan teriakan histeris siswa lain. Semua orang ketakutan melihat darah berceceran dimana-mana sampai ke arah kamar mandi.

Bahkan, para siswa laki-laki yang ada di kamar mandi saat itu, segera pergi setelah melihat tangan Lucas yang berlumuran darah.

Lucas segera membersihkan tangannya di wastafel. Tangannya bergetar hebat. Ia khawatir. Ia ketakutan melihat darah yang mengalir di wastafel karena aliran dari tangannya. Tangannya bersimbah darah kucing.

-

Saat kembali dari kamar mandi, semua mata tertuju pada Lucas, meringis ketakutan melihatnya, menatapnya jijik dan penuh kebencian. Rumor ia membunuh Ja-Vin sudah tak bisa ditepis lagi, melihat ia juga membunuh seekor kucing tak berdosa. Semua orang menganggap itu bukanlah sebuah rumor lagi.

Sesampainya di kelas, Lucas disambut dengan tatapan yang sangat berbeda yang pernah ia lihat. Dulu, ketika masih menjadi korban pembullyan, teman-temannya menatapnya kasian. Tapi sekarang, mereka menatapnya penuh kebencian.

Lucas kemudian berjalan menuju bangkunya, tak memperdulikan tatapan-tatapan itu. Namun belum sampai ia ke bangkunya, Robert menahannya dan menarik kerahnya.

"BAJINGAN! Kau yang membunuh Kevin!" Ucap Robert dengan tangan kiri menarik kerah Lucas dan tangan kanannya siap melayangkan satu pukulan.

"Minggir kalau kau tak mau bernasib sama seperti dia." Bisik Lucas yang mampu membuat Robert melepaskan tangannya dari kerah Lucas dan kepalan tangannya turun secara perlahan. Tak percaya yang baru saja ia dengar. Menurut Robert, Lucas baru saja mengakui perbuatannya.

Lucas kemudian berjalan menuju bangkunya dan menubruk pundak Robert dengan sengaja.

Belum selesai dengan Robert, Lucas kesal dengan keadaan bangkunya. Berbagai macam tulisan ditulis dengan pilox di atas mejanya.

"DASAR PEMBUNUH"

"MATI SAJA KAU"

"ENYAHLAH"

"F*CK YOU"

dan kata-kata menyakitkan lainnya.

"Siapa yang melakukan ini?" Ucap Lucas. Namun, semua orang di kelas hanya menertawakannya.

"Kutanya sekali lagi. Siapa pelakunya?!" Ucap Lucas lagi yang membuat mereka terdiam karena kali pertama bagi mereka mendengar Lucas marah.

"Aku pelakunya. Kenapa? Kau juga akan menggantungku seperti Kevin?" Ujar Eric dengan nada mengejek.

"Hapus ini." Ucap Lucas.

"Kalau aku tak mau?"

"Kau akan dapat akibatnya."

"Baik, ku tunggu." Balas Eric sambil tertawa merendahkan Lucas.

-

Berita Lucas membunuh Kevin dan seekor kucing sudah tersebar ke seluruh penjuru sekolah. Awalnya, rumor tentang pembunuhan Ja-Vin hanyalah beredar di kelasnya. Tapi, sekarang semua orang mendengar rumor itu. Komite sekolah pun memanggil Lucas dan Ibunya untuk memutuskan hukuman baginya.

Can You Find Me ? [COMPLETED]Where stories live. Discover now