XIV

1.7K 83 0
                                    

Dax menyamar menjadi David dan masuk ke Ethan College adalah untuk mengawasi seseorang. Ia sedang mengincar seorang perempuan.

Elena. Perempuan yang diawasinya.

Karena sibuk dengan 'mahakarya'nya, ia sampai melupakan rencananya mendekati gadis itu. Kali ini, ia harus membuat gadis itu mengenalnya. Elena mungkin sudah mengenalnya, tapi sebagai David. Ia mau Elena mengenalnya sebagai Dax.

Dax telah menyuruh kaki tangannya untuk mengawasi rumah Elena dan melaporkan kepadanya ketika Elena keluar dari rumah.

Di sekolah, Dax sudah memasang aplikasi penyadap suara ke ponsel Elena dan Elena tak tau bahwa ponselnya sedang disadap. Kalian ingin tau bagaimana caranya menyadap ponsel Elena? Tentu saja dengan caranya, meretas ponsel Elena ketika tak ada satu pun orang di kelas. Saat ini, Dax bisa mendengar perbincangannya dengan jelas.

Hari ini, Elena akan pergi ke toko kue langganannya. Sebuah toko kue kecil di pinggir kota. Toko itu kecil tapi rasa kuenya sangat enak dan tak begitu mahal, bagi seseorang seperti Elena. Sayangnya, tak banyak orang yang tau tentang toko itu. Hal itu justru membuat Elena senang. Karena bisa lebih leluasa memilih kuenya.

Elena pergi ke sana menaiki taksi. Karena jaraknya yang tak terlalu jauh dengan rumahnya, sekaligus ia ingin sekali-kali pergi ke luar rumah tanpa harus diawasi oleh bodyguard utusan Papanya.

Sesampainya di toko itu, Elena segera masuk dan tak lupa meletakkan payung di tempat yang telah tersedia. Karena perkiraan cuaca hari ini akan turun hujan dengan deras.

Elena lalu, memilih dan mencicipi kue-kue yang tertata rapi di sana. Semuanya dihias dengan indah. Halsey, penjual kue itu sudah sangat hafal dengan Elena. Wanita paruh baya itu sampai mengenal Elena karena seringnya dia mengunjungi tokonya.

"Selamat datang!" Teriak Halsey ketika lonceng yang terletak di depan pintu berbunyi, tanda ada seseorang yang masuk alias.. pelanggan.

Elena tak menoleh ke arah manapun, ia hanya fokus melihat-lihat kue mana yang akan ia bawa pulang.

Halsey melayani pelanggan baru itu. Pelanggan yang baru pertama kali ia lihat wajahnya. Sangat tampan dan terlihat sangat kaya. Selain itu, wangi laki-laki itu, terdengar jelas di hidung Halsey. Perpaduan aroma lavender, lemon, dan jeruk yang terdengar segar sekaligus maskulin membuat wanita manapun pasti akan terpikat. Halsey bahkan tak sadar bahwa dirinya sudah di usia kepala 4, terpikat dengan laki-laki yang terlihat begitu muda? Halsey segera menepis angan-angan itu.

Laki-laki itu adalah siapa lagi kalau bukan Dax. Ia juga sedang memilih kue-kue yang ada di sekitarnya dan sesekali melirik Elena yang sedang fokus dengan aktivitasnya.

Setelah hampir 30 menit, Elena memanggil Halsey yang masih saja berada di dekat Dax, membuat Dax mengumpatinya sedari tadi.

Apa kubunuh saja wanita tua ini? Gumam Dax yang kesal karena Halsey tak kunjung pergi dari hadapannya.

Ia sangat bersyukur ketika Elena memanggil wanita itu.

Dax lalu mengambil kue apa pun yang ada di dekatnya dan segera berdiri di samping Elena yang sedang berada di kasir. Untuk apa lagi kalau bukan membayar kuenya.

Setelah Halsey menyebutkan nominanya, Elena pun segera membayarnya. Namun, saat melihat dompetnya, ia tak menemukan kartu kreditnya di sana. Ia juga tak membawa uang cash. Padahal, ia sudah yakin telah memasukkan kartu kreditnya di sana. Elena hanya membawa satu kartu, karena dia rasa tak akan belanja sebanyak itu. Jadi, dia memutuskan meninggalkan kartu lainnya di rumah. Ia mulai menyesali perbuatannya dan mengumpati dirinya sendiri.

Can You Find Me ? [COMPLETED]Where stories live. Discover now