XI

2K 114 3
                                    

Hari kematian Kevin dan Jacob

Setelah kesabaran Lucas yang telah mencapai batasnya, Robert murka kepadanya. Ia bersama Kevin dan Jacob mengeroyoki Lucas, menendangnya dan menginjaknya tanpa ampun di hadapan teman sekelasnya.

Robert cs berhenti mengeroyoki Lucas ketika Elena melerai mereka semua.

Mereka memang berhenti mengeroyoki Lucas. Namun, hati mereka masih mengumpatinya dan bersumpah akan membuat Lucas menderita hari ini juga. Mereka akan membuat Lucas menyesali perbuatannya.

Beberapa jam kemudian.

Waktu pulang sekolah telah tiba. Robert memerintahkan Kevin dan Jacob untuk membuat Lucas berlutut dan meminta maaf atas perbuatannya. Robert terpaksa tak ikut menghukum Lucas. Karena ia diperintahkan pulang oleh Ayahnya.

Lucas yang telah mengemas barang-barangnya, segera menggendong tasnya. Namun, Kevin dan Jacob menahannya untuk duduk lagi.

"Mau apa lagi kalian?" Tanya Elena yang melewati bangku Lucas, curiga dengan tingkah Kevin dan Jacob.

"Tidak.. Kami hanya ingin meminta maaf." Jawab Kevin. "Ya kan, Lucas?" Lanjut Kevin sambil kakinya menginjak kaki Lucas untuk meng-iyakan ucapannya.

"I-iya Elena." Ucap Lucas. Ia tak tau kenapa nyalinya menjadi turun lagi. Padahal, ia sudah bertekad untuk tak mau lagi dijadikan babu oleh mereka.

"Baiklah, kalau ada apa-apa segera hubungi aku." Balas Elena dan segera berlalu pergi meninggalkan kelas.

Kevin menahan Lucas sangat lama sampai tak ada satu pun orang di sekolah, selain mereka. Hingga hari telah menjelang malam.

Kevin kemudian, meminta Jacob untuk memegang Lucas dan dengan cepat ia meninju perut Lucas hingga darah keluar dari mulut Lucas. Tak berhenti di situ, Kevin juga menendang kemaluan Lucas hingga membuat Lucas tersungkur menahan sakit yang luar biasa.

"Kevin.. Apa kau tak terlalu berlebihan?" Ujar Jacob yang mulai khawatir karena Lucas yang sedang tersungkur sampai meneteskan air mata.

"Tenanglah Jacob." Ucap Kevin menenangkan Jacob yang terlihat sangat khawatir.

"Ba-bagaimana kalau dia mati?"

"Shit. Memang kenapa kalau dia mati?! Tenanglah Jacob! Kau tak lupa siapa aku kan? Walaupun dia mati, juga tak akan ada satu pun kepolisian yang melakukan investigasi, ku jamin itu." Balas Kevin.

Kevin kemudian, menyuruh Lucas untuk bangun dari posisinya. Lucas hanya menuruti perintahnya sambil terus memegangi kemaluannya yang sedang berdenyut parah.

Kevin mengangkat dagu Lucas dengan kakinya. Lucas yang sedang dalam posisi menunduk sambil berlutut di hadapannya.

"To-tolong lepaskan aku.." Ucap Lucas sambil menetaskan air matanya. Sudah tak tahan dengan semua ini.

"Lepaskan? Aku bahkan belum memulainya." Ujar Kevin sambil melepaskan ikat pinggangnya. Ia hendak mencambuk Lucas dengan benda itu.

Saat tangannya akan mengayunkan ikat pinggang itu, sebuah suara membuat Kevin terkejut.

"Dasar bodoh." Ujar laki-laki itu sambil tersenyum mengejek Kevin.

"Apa katamu?!" Ucap Kevin dengan marahnya. "Sejak kapan kau ada di situ?! Hah?!" Lanjutnya.

Laki-laki itu adalah David. Seorang siswa culun yang kerjanya hanya membaca buku di kelas. Ia sedang bersender di depan pintu sambil membaca bukunya. Ia sudah berada di sana sejak tadi, mendengar segala perkataan Kevin. David kemudian, menutup bukunya dan berjalan dengan kedua tangannya berada di dalam sakunya ke arah Kevin, Jacob, dan Lucas.

Can You Find Me ? [COMPLETED]Where stories live. Discover now