X

1.9K 108 3
                                    

Dax Fransisco. Anak pertama dari keluaraga 'Fransisco'. Keluarga paling berpengaruh di negaranya. Keluarga ini begitu tertutup dan misterius. Tak pernah ada satu pun artikel tentang keluarga ini. Tidak heran, karena selain misterius keluarga ini juga ditakuti bahkan, oleh para penguasa negara itu.

Dax terlahir dari pasangan Daniel Fransisco dan Agatha Ritchie. Sejak kecil, Dax memang memiliki mental yang berbeda dengan orang lain. Awalnya, Daniel dan Agatha menganggap hal itu adalah hal yang biasa. Namun saat menginjak bangku SMP, Dax mulai aneh.

Keanehan terjadi saat Daniel menemukan Dax sedang menggorok leher kelinci peliharaan mereka. Daniel sangat murka saat itu, ia sampai mengunci Dax di kamar mandi dan tak memberikannya makan satu hari penuh.

Saat SMP, Dax selalu menjadi juara kelas. Para guru bahkan sempat kewalahan karena kegeniusan Dax yang melewati batas kemampuan para guru. Ketika ia berada di tahun keduanya di sekolah menengah, para guru setuju untuk meluluskannya bersamaan dengan siswa tahun ketiga. Ia akhirnya, menjadi siswa termuda di SMA-nya.

Sedari awal, Dax tak pernah merasa aneh dengan tingkahnya. Bahkan, saat dia menggorok leher kelincinya. Hingga pada suatu hari, ketika segerombolan temannya mulai menyerangnya. Dia pun menyerang mereka balik sampai salah satu dari mereka tak berkutik, alias.. mati.

Sejak saat itu, Dax merasa senang. Ia kegirangan ketika melihat seseorang sekarat di depan matanya. Bahkan, sorot mata ketakutan mereka, membuat Dax semakin bersemangat melukai mereka. Erangan kesakitan mereka, terdengar sangat satisfying di telinga Dax dan mulai saat itu.. warna merah menjadi warna favouritenya. Karena warna merah melambangkan darah segar untuknya.

Saat Daniel dan Agatha tau berita itu, mereka lekas menghubungi seluruh perusahaan percetakan agar menghapus seluruh artikel tentang anak mereka.

Daniel mengajak Agatha dan saudara Dax lainnya untuk meninggalkan Dax sendiri di negara itu. Mereka tak berniat lagi untuk berhungan dengan iblis seperti Dax.

Namun, kasih sayang seorang Ibu akan tetap tersalurkan sejahat apa pun anak mereka.

Agatha tetap mengiriminya uang setiap bulan dengan jumlah yang tak sedikit. Ia bahkan juga sering mengiriminya pesan, walaupun Dax tak pernah membalasnya. Dax juga tak pernah memakai uang pemberian Agatha.

Karena kegeniusannya, Dax menjadi pemuda yang sangat sukses di umurnya yang baru menginjak 19 tahun saat itu. Ia bahkan memiliki harta yang sangat melimpah di umur yang sangat muda. Selain kegeniusannya, membawa nama 'Fransisco' membuatnya mudah mendapatkan sesuatu.

Pembunuhan pertamanya sangat berantakan. Ia akhirnya menyusun rencana yang sangat matang untuk terus membunuh.

Pembunuhan keduanya, kepada seorang gadis yang merupakan teman sekelompoknya. Melihat high heels merah yang dipakainya, membuat nafsu membunuh milik Dax terbangkitkan. Ia akhirnya mulai dikenal dengan 'The Red Heels Murder' sampai pada kasus pembunuhan Bella Smith.

Dax memiliki banyak kaki tangan dalam menjalankan aksinya. Kaki tangan untuk meng-hack segala macam sistem, kaki tangan untuk membersihkan TKP dan menghancurkan bukti. Semua kaki tangannya merupakan para abdi negara yang haus akan kekuasaan dan kekayaan. Dax sengaja mencari orang-orang serakah. Karena keserakahan, membuat mereka akan melakukan apa pun untuk mendapatkan apa yang mereka mau.

Sebenarnya, Dax bisa melakukannya sendiri. Meng-hack, membersihkan TKP, menghancurkan bukti, dan memengaruhi investigasi, ia bisa melakukannya sendiri. Namun, ia memperkerjakan orang-orang tadi hanya agar ia memiliki babu untuk disuruh ini itu.

Selain kaki tangan, Dax juga memiliki banyak pelayan dan anak buah yang begitu terlatih.

Setelah membunuh, Dax meletakkan high heels merah milik korbannya sebagai souvenir di Mansionnya. Di kamarnya, di bawah karpet yang tertutup.. terdapat ruang rahasia menuju ke tempatnya menyimpan souvenir itu.

-

Karena ingin mencoba hal baru dan mencari korban yang lebih banyak lagi, Dax yang sudah berumur 23 tahun menyamar menjadi remaja berumur 18 tahun.

Tidak. Dax menyamar bukan karena ingin mencoba hal baru. Tapi, karena dia punya rencana yang sangat matang untuk itu.

Dia sedang mengawasi seseorang.

Dax memalsukan segala macam dokumen yang diperlukan. Ia juga merubah penampilannya. Tak lupa, ia juga tak membawa nama 'Fransisco' alias.. ia juga mengganti namanya menggunakan nama samaran.

David Simon, nama samarannya.

Kalau kalian masih mengingat siswa baru di episode I, kalian pasti tak akan bingung dengan David Simon.

Ethan College menjadi sasarannya untuk menemukan banyak mangsa lagi.

Banyak sekali jenis manusia di sekolah itu. Bahkan, ada seseorang di kelas itu yang Dax rasa memiliki kesamaan dengannya, memiliki rasa untuk membunuh sesamanya.

Dax Fransisco

[untuk cast Dax sebagai David, bayangkan saja dia memakai kacamata tebal dengan rambut yang menutupi dahinya]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[untuk cast Dax sebagai David, bayangkan saja dia memakai kacamata tebal dengan rambut yang menutupi dahinya]

Can You Find Me ? [COMPLETED]Where stories live. Discover now