XII

1.9K 97 0
                                    

Hari Kematian Eric Lewis

Menyamar menjadi sosok yang sangat berbeda, sangat lah lelah dilakukan oleh Dax. Dax akhirnya pergi ke area belakang sekolah, area yang jarang dijangkau siswa. Karena terkenal seram dan sangat gersang.

Dax menyandarkan tubuhnya ke dinding sambil mengepulkan asap rokoknya. Saat sedang nikmatnya menghirup asap rokok, seekor kucing mengeong ke arahnya sambil menjilati sepatunya. Kucing itu terlihat sangat lapar.

Dax yang tadinya berdiri, sekarang berjongkok untuk mengelus kucing itu. Awalnya, rasa manusianya keluar saat itu. Namun, perasaan tak manusiawi yang mendominasi, membuatnya ingin meremas kucing itu hingga membuat tulang-tulangnya remuk hanya dengan sekali tekanan dari tangan Dax. Tapi, tak ia lakukan, yang ia lakukan justru lebih parah..

"Astaga.. kenapa aku tak mengerti? Kau ingin ke surga ya hari ini?" Ucap Dax sambil mengelus tubuh kucing yang sudah mulai nyaman dengan elusannya. Ia bahkan, memejamkan mata dan akan tertidur.

Dax lalu, membawa kucing itu ke arah yang sedikit jauh dari dinding. Ia juga menggali tanah. Kemudian, meletakkan kucing itu di atas lubang tanah. Ia pun mengeluarkan pisau kecil yang selalu ia bawa di sakunya dan mulai.. menggorok leher kucing itu. Ia menyumbat mulut kucing itu dengan batang rokok miliknya agar kucing itu tak bersuara.

Krek.

Bunyi ranting yang diinjak, membuat Dax menoleh ke sebelah kanan. Di balik dinding.

"Hei Nak, aku tau itu kau. Tak usah bersembunyi kalau kau ingin melihat karyaku." Ucap Dax yang mampu membuat orang dibalik dinding itu terkejut.

Dax tau orang itu adalah Lucas. Karena jika sudah ada di genggamannya, Dax akan selalu mengawasinya. Ia tau Lucas selalu berada di halaman belakang sekolah yang berbeda area dengannya.

Lucas akhirnya berjalan ke arah Dax dan langsung terperanjat ketika melihat apa yang sedang Dax lakukan. Ia pun sampai mual karena tak kuasa melihatnya.

"Dasar lemah." Ujar Dax kepada Lucas yang masih mual melihat itu semua.

Dax kemudian, mengelap tangannya yang berlumuran darah dengan sapu tangan miliknya. Setelahnya, ia mendekati Lucas.

"Sebentar lagi, akan ada beberapa siswa yang melihat ini. Segera bereskan atau kau akan difitnah sedang membunuh kucing." Bisik Dax dan tertawa setelahnya.

"Aku suka tatapanmu, mirip sepertiku. Pertahankan, Nak." Ucap Dax lagi dan berdiri dari posisinya. Lalu, meninggalkan Lucas di sana.

-

Saat di kamar mandi, Lucas yang sibuk membersihkan tangannya dari darah kucing, mendapatkan satu pesan masuk. Pesan dari Dax lebih menakutkan dari apa pun.

Lucas langsung membersihkan tangannya dengan tissue dan segera membaca pesan dari Dax.

mejamu dikotori dengan pilox oleh Eric. Tegur dia seolah-olah kau akan membunuhnya.

Lucas mengumpati dirinya sendiri. Kenapa ini selalu terjadi kepadanya? Dia hanya menginginkan hidup yang damai, tanpa gangguan apa pun. Kenapa kesialan seolah tak ada habisnya menghampiri. Setelah dijadikan babu oleh Robert cs, kini dia harus mengabdi pada iblis seperti Dax. Sungguh sebuah mimpi buruk yang bahkan tak pernah Lucas bayangkan.

-


Sesampainya di kelas, Lucas disambut dengan tatapan yang sangat berbeda yang pernah ia lihat. Dulu, ketika masih menjadi korban pembullyan, teman-temannya menatapnya kasian. Tapi sekarang, mereka menatapnya penuh kebencian.

Can You Find Me ? [COMPLETED]Where stories live. Discover now