🍙02:00🍙

71 17 0
                                    

"maaf, meski aku cinta, tapi aku gak akan gila karenanya".


BUMI MANUSIA 🌍
____________________

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.

"Aaareeennn!!!" Teriakan melengking dari ujung koridor memenuhi gendang telinga siapa saja yang mendengarnya.

"Aren ih tunggu, aren Riri mau ngomong ih." Riana berlari, menyeimbangkan dengan langkah jenjang aren.

"Aren ... ih!! Riri mau ngomong ...." Rengek Riana.

Mendadak Aren berhenti melangkah, Riana yang belum siap dibelakang pun terjungkal karena menabrak punggung Aren.

"Awss jahat banget! Padahal Riri cuma mau nyerahin ini!!" Riana menyodorkan secarik kertas. Tercetak jelas, bertuliskan 'Event SMA pelita bangsa'.

Aren masih diam memandang formulir pendaftaran event yang akan diadakan oleh SMA pelita bangsa.

Riana mencoba bangkit, menepuk pelan roknya yang kotor lalu berdiri dihadapan manusia kulkas ini." Aren, Riri mau besok kita pas event sekolah duet yah yah yah!!" Seru Riana sambil merengek.

"Diam!!" Bentak aren.

"Ar-ren, ma-mau yah yah?" Cicit Riana. Dia merasa kicep seketika, ini bentakan pertama Aren.

"Lo itu harus gue jelasin pake bahasa manusia mana sih!!" Geram aren.

"Aren kenapa sih? Apa susahnya tinggal jawab iya!! Trus kelar, Riri bahagia, aren bahagia." Yak ampun Ariana!!! Author gemes pen tenggelemin Lo ke laut Pangandaran pake bom ibu Susi sumpah 😭

(Ehem)

"GUE BILANG GAK YA GAK!! Lo itu murahan banget sumpah! Cewek tuh harusnya dikejar! Bukan ngejar!! Diajarin bahasa manusia gak Lo sama orang tua Lo?! Apa perlu gue kasih faham pake bahasa hewan? Atau bahasa tubuh kalo perlu?!!" Astaghfirullah sabar brother 😌

"Ya-ya ... kok aren gitu, kan Riri juga pengen kayak pasangan lain, romantisan gitu." Cicit Riana.

(Ini riana yang udah buta apa author yang bego sih 😬)

Back to topik...

"AKHHH GILA LAMA LAMA GUE SUMPAH KADEPIN LO!! Lo itu cewek paling gak tau malu dan paling murahan yang pernah gue kenal demi apapun!!!" Aren berteriak kencang, semua siswa siswi yang masih berada di lapangan maupun koridor menjadi saksi pertengkaran dua sejoli itu.

Deg

Sakit, hati Riana sakit! Sebegitu menjijikkannya kah dirinya? Apakah memang tak ada harapan sedikit pun bagi Riana? Rasanya sakit luar biasa. Entah kenapa tidak seperti cacian dan makian aren yang selalu melesat kedalam gendang telinganya, kali ini dia benar-benar merasakan sesak didada dan bercampur malu!!! Semua orang menatapnya dengan pandangan risih dan jijik mungkin?.

"Aren gak bole-"

"Kenapa gak boleh? Mulut mulut gue! Gue heran sama lo, cantik sih gue akuin. Tapi sayang lo terlalu murahan!! Gak bakal ada laki-laki yang mau sama lo kalo lo sendiri selalu ngerendahin diri lo sendiri. Gak pernah diajarin sopan santun kali, apa orang tua Lo itu pelacur sama gigolo? Hahaha mungkin iya ibu Lo pelacur!! Inget ini, boleh suka tapi jangan goblok, apalagi kayak jalang kurang belai-"


PLAK...


Suara kulit pipi berbenturan dengan tangan mulus Riana terdengar begitu keras. Semua orang yang berada disana menatap tak percaya apa yang sedang mereka saksikan.

Terlihat banyak siswa siswi yang terkejut dengan tindakan Riana, wajahnya kini merah padam bukan karena tersipu melainkan marah sangat marah!!

"CU-KUP!! LO BOLEH HINA GUE!! LO BOLEH TAMPAR, TENDANG, ATAU APAPUN ITU YANG BUAT LO PUAS!! TAPI INGET SATU HAL! JANGAN LO HINA NYOKAP SAMA BOKAP GUE!! MEREKA ORANG TUA TERHEBAT YANG PERNAH GUE PUNYA. MEREKA ITU ORANG BAIK, SAKING BAIKNYA TUHAN SAMPE JEMPUT DIA DULUAN SEBELUM GUE SIAP. MESKI GUE BELUM PERNAH LIAT WAJAH BOKAP GUE DAN GAK PERNAH NGERASAIN KASIH SAYANG NYOKAP GUE!! TAPI GUE GAK BAKAL TERIMA KALO LO BILANG MEREKA PELACUR!!! TAU APA LO SAMA HIDUP GUE? GUE EMANG SUKA SAMA LO! GUE EMANG CINTA DAN LO? BANGSAT BANGET LO BILANG IBU GUE PELACUR HUH?!! LO ITU GAK LEBIH CUMA LAKI-LAKI PENGECUT YANG TAKUT DICINTAI!!"

"RIGHT??" diakhir ucapannya, Riana menyeringai. Wajahnya benar-benar mengerikan, belum pernah ada yang berani membuat dia semarah ini, terakhir saat kematian sahabat satu-satunya itu terjadi 1 tahun lalu. Kata-kata yang selalu digunakan Riana berubah, yang tadinya aku kamu atau memanggil nama menjadi gue-elo, tambah pelacur dll.

Claudia Sintia Hendarto. Sahabat yang begitu solidaritas, mereka beda 6 bulan, Riana tetap menganggap Claudia kakaknya, meski tidak sedarah, namun mereka berdua seperti pinang dibelah dua, kemana-mana selalu berdua, rasa sakit dan senang mereka selalu menguatkan. Satu sakit dua-duanya tersakiti, satu bahagia dua-duanya bahagia. Semua orang menganggap mereka kembar karena nama, sifat dan tingkah mereka benar-benar sama!! Hanya wajahnya saja sedikit membedakan, Riana lebih kelihatan wajah campuran luar negerinya, sedangkan Claudia itu lebih kental wajah pribuminnya.

Kehidupan bahagia mereka hanya mereka berdua yang merasakan. Mereka seperti dua luka yang disatukan, sama-sama tak pernah merasakan kasih sayang orang tua, sama-sama dikucilkan. Mereka bukan gadis polos yang kerjaannya cuma baca buku, belajar dan belajar, Mereka juga seperti remaja normal yang labil, dan nakal, bukan nakal yang seperti itu, Claudia senang terhadap balapan liar sedangkan Riana lebih suka seperti tawuran, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan perkelahian. Julukan mereka duo bad gril.

Dan semua itu lenyap ditelan bumi saat kejadian satu tahun lalu. Ketika mereka tengah merayakan kenaikan kelas 10 ke kelas 11 Claudia gantung diri, diakibatkan pembullyan yang dialaminya, saat itu dunia Riana bagai diporakporandakan dan dihancurkan sehancur hancurnya. Bagaimana bisa sahabatnya selalu dibully dan dia tidak tau? Dan mengapa Claudia tak pernah membela diri? Dulu saat bertemu dengannya, Riana masih ingat betul, mereka bertemu dirumah sakit, entah kenapa bisa Riana dirumah sakit dan Claudia juga. Hati Riana seperti dipukul berton-ton batu, tidak ada yang dia miliki selain Claudia sebagai bahu sandarnya, dan Claudia pergi meninggalkannya, sejak saat itu sikap Riana berubah menjadi dingin.

Penampilannya pun berubah, dia memilih menjadi gadis yang polos dan anti akan perkelahian dan dunia nakal, menurutnya itu akan mengingatnya kembali pada Claudia, dan disaat seperti itu, Hanya ada nenek Mira, sosok pengganti ibu bagi dia, nenek Mira membantu Riana bangkit dari keterpurukannya, dan kehidupan Riana mulai kembali, meski sejak itu, sosok kembaran Claudia tak pernah ada lagi dan dia menganggap sudah mati! Tepat saat Claudia pergi dari dunia. Hanya ada sosok Riri yang dengan keceriaan palsunya dan tingkah polos yang membuat gemas semuanya

(Dan ada alasan kenapa Riana pindah ke SMA pelita bangsa)

Back to topik...

"INGAT INI TUAN MAHAREN YANG TERHORMAT!! SAYA ARIANA MEMINTA MAAF ATAS APA YANG SAYA LAKUKAN, SAYA PUN MENYESAL DAN MERASA JIJIK DENGAN DIRI SAYA, SAYA MERASA MENYESAL SANGAT MENYESAL TELAH MENCINTAI ANDA MAHAREN PUTRA WIJAYA YANG TERHORMAT!! TERIMAKASIH ATAS TAMPARAN ANDA YANG MEMBUAT SAYA SADAR AKAN KEBODOHAN ANDA, SAYA ... permisi." Riana melenggang pergi, meninggalkan Aren yang tengah mematung ditempatnya. Semua pasang mata berbisik-bisik, ada yang mencibir tindakan Aren yang menurut mereka begitu keterlaluan, ada yang memuji keberanian Riana dan masih banyak yang lainnya.

Suasana koridor hening kembali, tak lama semuanya kembali pada aktifitasnya masing-masing.

Sementara Aren pergi meninggalkan sekolah dengan raut wajah yang tidak dapat diartikan.

BERSAMBUNG...
.
.
.
.
TBC

¥PANGANDARAN, 2021🦋
Swr~


PEREMPUAN MERAH JAMBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang