🍙17.00🍙

61 14 1
                                    

"Hari dimana kamu pergi, itu adalah waktu terakhir aku sebenarnya hidup."

BUMI MANUSIA 🌍
____________________

HAPPY READING ✔️✔️
.
.
.
.
.
.
.
.
.

'istri manurios saatnya bangun pagi sholat subuh'

'istri manurios saatnya bangun pagi sholat subuh'

'istrinya manurios saat-'

Suara nada dering ponsel membuat sepasang manusia yang tengah tidur jauh jauhan membuka mata.

Aren terbangun dari tidurnya, melirik jam dinding kamar baru menunjukkan pukul 03.30, mengucek matanya sebentar lalu terperanjat kaget ketika melihat sosok wanita berbaju putih yang tengah duduk disamping dia tidur.

"Apaan sih kaget gitu! Riri bukan hantu yah!!."ketus Riana.

Yups, Riana saat tidur tadi hanya menggunakan daster warna putih polos, entah ada angin apa dia menggunakan selain warna merah jambu ketika dirumah.

Riana bangkit dari duduknya, berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh muka agar tidak lesu dan ngantuk. Aren yang melihat itu hanya diam, sambil mengumpulkan nyawa yang masih entah dimana.

Beberapa menit kemudian Riana keluar, rambut yang tadinya sedikit berantakan karena tidak dikuncir, kini sudah di Cepol asal.

Wajahnya sudah segar dan kesadarannya sudah 100%.

Diliriknya seseorang yang tengah duduk manis di atas ranjang, Aren, mereka berdua saling melempar tatapan datar.

Riana memutuskan kontak lalu berjalan kearah meja belajar, mereka memiliki meja belajar yang terpisah yah, milik Riana berada disamping jendela dan milik Aren berada disebelah pintu kamar mandi.

Riana duduk dikursi kayu yang ada disana, membuka laptop lalu menyalanya. Di hidungnya sudah bertengger manis kacamata pink khas Riana, kalian gak lupa kan kalo Riana itu minus 3.

Riana masih fokus tenggelam dalam situs yang sedang ia baca, sepertinya...ah dia sedang menelusuri tentang belajar membaca Al Qur'an dengan tajwidnya, sepertinya ia akan mendalami ilmu pengetahuan tentang mengaji.

'gue pengen bisa baca Al-Qur'an yang bener, bisa ngerti mana Idham, mana idhar'

Tap

Tap

Langkah kaki yang seperti mendekati Riana, namun dia berusaha fokus pada materi yang sedang ia pelajari, tentang hukum bacaan nun mati.

Grep

Deg


"Gue dingin."Suara serak khas orang bangun tidur menelusup ke dalam Indra pendengaran Riana.

"Ren...lepas."Tegas Riana. Aren menggeleng, semakin mempererat pelukannya dari belakang.

"Ren! Gue udah wudhu!."Riana berusaha melepas pelukan Aren.

Nih anak kesambet jin tomang dimana sih?

Tapi tunggu! Kok badannya anget?

Nih bocah sakit huh?

"Lo sakit?."bukannya menjawab Aren malah membalikkan tubuh Riana, tanpa aba-aba memeluknya erat.

"Dingin."gumam Aren. Riana semakin dibuat bingung dengan tingkah Aren yang mendadak...manja?.

PEREMPUAN MERAH JAMBUWhere stories live. Discover now