🍙13.00🍙

62 14 2
                                    

"ketika aku diseret paksa keluar dari zona nyamanku, disitu rasa takut akan terluka semakin besar."

BUMI MANUSIA 🌍
____________________

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Riana sampai dimansion Wijaya pukul 20.30. badannya pegal-pegal karena saat dipanti dia terus bermain bersama anak-anak. Saat akan membuka pintu Mension Riana kembali menengok kebelakang, lebih tepatnya kesebuah motor yang tak asing lagi baginya.

"Aren ada dirumah?". Gimam Riana.

"Assalamualaikum". Riana membuka pintu mansion. Hening, dibangunan yang amat luas ini hanya ada dirinya, uh membosankan.

Riana berjalan menuju kamarnya, ralat kamar ia dan Aren. Mengapa aren jarang keliatan dirumah? Jawabannya, dia akan selalu menghabiskan waktunya dimarkas gangster/organisasi Hitam. Nyatanya black Eagle hanyalah tameng untuk menutupi organisasi sebenarnya yang ada didalamnya. Diamond black, sebuah organisasi Hitam yang berdiri 25 tahun lalu, pendiri Diamond black adalah Lucas Amora Wijaya, yah ayah dari Maharen putra Wijaya dan Mahares Arthur Wijaya, juga suami dari Mariana Renata Wijaya, sekaligus pemilik Wijaya company.

Organisasi Hitam ini berbeda dengan mafia, dia hanya akan menerima perintah membunuh dan dibayar, penculikan dan pembasmian, tugas utama mereka melindungi keluarga dan apapun yang bersangkutan. Organisasi ini sangat amat tertutup, bahkan author saja tidak boleh meliput, hanya diperbolehkan intro saja, selebihnya katanya rahasia. Hedeuh gimana ini mau kasih laporan ke reader🙄

Pantas saja aren memberikan mahar sebesar warisan ratu Inggris kepada Riana😩.
Tetapi Riana tak mengetahui hal itu, lagi pula dia juga tidak berminat dalam permafiaan, katanya itu merepotkan dan berbanding terbalik dengan moto hidupnya, kecuali jika diseret mungkin dia akan mempertimbangkan.

Bagi Riana aren itu seseorang yang sudah berhasil menusuk belati kejantungnya secara tak kasat mata. Riana yang menciptakan rasa ini, Riana yang berjuang, Riana yang berkorban, dan pada akhirnya Riana lah yang terbuang, sungguh kasihan kau Riana.

Riana membuka kamar bertuliskan M.Putra Wijaya, kamar tersebut masih kosong seperti biasa, aren akan pulang sekita pukul 2 dini hari, atau terkadang tak menentu, yang pasti jika jam-jam segini, dia tidak pernah ada dirumah. Ares? Dia diapartemennya, katanya sih biar lebih dekat dengan tempat kuliah, makanya dia membeli sebuah apartemen, tapi justru menurut Riana itu suatu pemborosan, Riana emang hidup tercukupi, uang jajan ratusan juta perbulan, tapi dia memilih untuk menyimpan semua uang dari daddynya, tak diberi uang saja dia masih bisa shopping.

Selama hampir satu bulan lebih menjadi nyonya Wijaya, Riana cukup puas, setiap Minggu dia akan ditransfer uang atas nama Wijaya company jumlahnya jangan ditanya, kalian akan serangan jantung nanti. hum mungkin semua sudah diatur, uang jajan nynya Maria juga pasti sudah diatur, membayangkan berapa yang perusahaan Wijaya company keluarkan hanya untuk keperluan bulanan keluar saja sudah berapa miliar, membuat jiwa miqueen author meronta-ronta.

Riana memutuskan untuk mandi malam, tadi siang dia tak sempat mandi hanya ganti baju saja. Setelah menyelesaikan ritual mandinya, Riana memakai handuk menuju walk on close.

Riana memakai kacamatanya yang iya letakan ditempat westafel kamar mandi tadi, rambutnya tidak dikepang karena dia baru saja keramas, menghampiri salah satu lemari pakaian lalu membukanya. Puluhan baju yang tergantung rapih dan dan mevah, bagi kalian ini memang sudah banyak, tapi bagi kelas kolomerat seperti Riana, baju sebanyak itu bukanlah apa-apa, Riana tidak suka membuang-buang uang untuk urusan baju tas sepatu dan sebagainya, koleksi sepatu Riana saja paling hanya 15, memiliki tas branded limited edition hanya sekitar 20an, bagi kaum mereka itu sedikit😩, terserah sultan saja...

PEREMPUAN MERAH JAMBUΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα