🍙01/03:00🍙

57 10 0
                                    

"Tidak ada cinta yang tulus tanpa didasari iman Tuhan. Tidak ada ketulusan saat Tuhan tidak dilibatkan."

BUMI MANUSIA🌍
____________________

HAPPY READING 🤗

Sore ini Riana dipusingkan dengan perubahan Aren yang menjadi manja sejak tadi siang suaminya itu terus saja meminta hal hal yang tidak masuk akal menurutnya.

"Clau! Kamu dimana!!" Aren celingukan mencari Riana yang tidak ada dikamar, padahal baru 15 menit lalu dia membuat gadis itu kerepotan karena ulahnya.

Tiba-tiba senyum diwajahnya terbit mengingat kejadian tadi siang yang membuatnya merasa sangat amat lega.

FLASHBACK ON

keduanya sama sama diam saat Aren mengatakan bahwa Amel memutuskan kekasihnya begitu saja, Aren menjelaskan jika Amel meminta hubungan mereka berakhir karena ternyata Amel mengaku sudah tidak cinta lagi dengan Aren dan mengatakan bahwa sebenarnya perasaan Amel tidak lebih dari sekedar teman, sebenarnya Amel diam diam memiliki hubungan spesial dengan salah satu ketua geng motor yang ada di Jakarta alasan dulu Amel menerima Aren hanya sekedar rasa takut mengingat seberapa berkuasanya seorang Maharen. Aren tidak marah saat itu malah dia sangat bersyukur karena disaat dia pusing bagaimana memutuskan hubungannya dengan Amel karena faktanya Aren mulai menerima kenyataan Riana adalah istrinya dan sepertinya Aren memang mulai mencintai Riana perlahan lahan.

"Jadi lo jomblo sekarang?" Tanya Riana basa basi agar tidak canggung.

"Aku punya istri, aku gak jomblo ... Dan istrinya sekarang ada dihadapan aku ..." Ujar Aren sembari menatap Riana dengan senyuman menggoda.

Blushhh

"Gemes ....!" Goda Aren saat menyadari rona di dipipi istrinya memerah karena malu.

"Ngeselin lo!" Rajuk Riana karena sudah kepalang malu. Aren tak menggubris, hanya menatap memuja pada wanita dihadapannya.

"Clau ...." Panggil Aren saat keterdiaman beberapa saat.

"Hm?" Balas Riana yang fokus pada layar smartphone nya kini.

"Aku ... Aku mau minta maaf, aku ... Aku memang suami yang buruk ... Selingkuh, dingin sama kamu, gak pernah nafkahi kamu, gak pernah peduli sama kamu ... aku ... Apa bisa rumah tangga kita bertahan selamanya?" Aren menunduk, menyembunyikan rasa malunya akibat perbuatannya selama ini pada Riana.

"Gue mau tanya dulu alesan lo." Jawab Riana dengan pertanyaan atau lebih tepatnya sebuah tuntutan. Semenjak perubahan sikap Aren Riana semakin bingung karena Aren memang tak pernah menjelaskan apapun.

"Alesan apa?" Aren mengernyitkan dahinya.

"Lo tobat ... Gak mungkin tanpa ada ujan atau angin apa pun tiba-tiba lo manis sama gue dan sekarang lo minta maaf atas semua kesalahan yang lo perbuat?" Riana menghela nafas panjang, jengah dengan topik pembahasan yang hanya muter-muter saja.

"Kamu sama sekali gak paham?" Riana menggeleng sebagai jawaban Aren mau tak mau pun harus menjelaskannya, kelihatannya istrinya memang perlu mengetahui semuanya tapi Aren takut, ia takut jika Riana pergi darinya karena dialah penyebab Riana koma sampai dibawa keluar negeri dan dinyatakan amesia, pada akhirnya Aren menyerah menghela nafas panjang pasrah.

"Okey aku bakal jelasin, tapi satu aku minta kamu gak boleh marah ataupun benci apalagi ninggalin aku! Setuju?!" Riana semakin bingung dengan pernyataan suaminya, memang apa yang membuat Riana membenci bahkan ninggalin dia? Menghela nafas kasar akhirnya Riana mengangguk setuju.

PEREMPUAN MERAH JAMBUWhere stories live. Discover now