🍙01/08:00🍙

39 10 1
                                    

Hai all
Gue balik lagi bawa kisah pasutri absurd ini
Maap kalo storynya kurang memuaskan atau membosankan, karena dari awal gue belum ada persiapan khusus buat cerita kesekian gue yang InsyaAllah pertama kali gue tamatin:D

Sorry jug kalo jarang up ye, selain sibuk nyari kesibukan gue juga kemarin sibuk ujian cuy!

Semangat pejuang kelas tua!!
Gue baru kelar ujian Soalnya 🤣

WARNING!!!
CERITA SESUNGGUHNYA BARU SAJA AKAN DIMULAI!!

Maksa vote!!😭

DI Chapter ini udah mulai ketara mau kemana cerita ini ygy!
Dari mulai pertemanan Riana dengan Onsep(karena ada sesuatu dengan masa lalu Onsep dan Riana), bagaimana kedekatan Rama dan Riana, kehidupan Riana sebelum meninggalkannya Claudia dan terakhir akan ada kejutan.

Tebak dong kejutannya apaan:D
Gue udah kasih spoiler nih😤

¶¶¶


"berbohong demi kebaikan? ada baiknya juga ... Setidaknya aku tidak akan merasakan sakit untuk sementara."

BUMI MANUSIA 🌍
_____________________

HAPPY READING🥚😊

( ◜‿◝ )

Seorang gadis tengah terduduk disebuah bangku taman rumah sakit, masih menggunakan setelan baju rumah sakit ia nekat keluar dari ruangan padahal baru beberapa jam lalu terbangun dari tidur panjangnya.

Dinginnya angin malam sangat menusuk tulang, beberapa pohon bergoyang mengikuti irama angin yang berhembus.

Sorot matanya memancarkan aura kebencian, dendam, amarah dan kesedihan. Tatapannya berubah sendu seiring dengan berputarnya retina mata coklat itu ke sebuah bangku berisi 2 manusia ibu dan anak yang sedang bercanda dan tertawa lepas. Tatapan penuh kerinduan dan haus akan kasih sayang terpancar nyata dibola matanya.

Kemudian ia kembali menerawang keatas, dimana ada ribuan bintang dan sesosok bulan purnama menghiasi langit ibu kota malam ini. Senyuman indah terbit dari wajahnya, dan tatapan itu kembali datang, sorot tajam dengan wajah dingin super datar terpampang jelas disana.

"Cih udah cukup main-mainnya, gue muak!!" Kedua sudut bibirnya tertarik membentuk seringai lebar, sangat indah namun mematikan.

"Gue benci lo dan keluarga lo LUCAS AMORA WIJAYA!" Gumam gadis itu penuh dengan kebencian yang mendalam, seperti sudah lama terpendam yang akhirnya menguap kepermukaan.

Akankah permainan ini mudah diselesaikan olehnya? Atau malah dia yang akan kalah dengan permainannya sendiri? Kita lihat saja nanti!

o0o


CEKLEK

Pintu ruangan terbuka, Riana melirik sekilas siapa yang datang kemudian kembali ke layar ponselnya.

"Selamat pagi." Suara berat itu mengalun dari bibir seorang pria yang sebentar lagi akan menjejaki dunia perkuliahan.

"Pagi," balas Riana seadanya.

"Kamu lagi ngapain?" Tanya Aren sembari menyiapkan sarapan Riana. Semenjak Aren datang, Riana tak pernah sekalipun dibiarkan lengah dari penjagaan laki-laki itu.

"Gak liat lo."

"Berhenti dulu main HP nya, sarapan biar cepet sembuh trus pulang," ujar Aren menyiapkan semangkok bubur dan segelas air putih.

PEREMPUAN MERAH JAMBUWhere stories live. Discover now