🍙14.00🍙

61 12 4
                                    

"ikhlas itu bohong, yang benar itu terpaksa karena harus terbiasa."

BUMI MANUSIA 🌍
____________________

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.

Flashback on

Dua anak manusia tengah duduk dalam satu bangku taman yang nampak ramai, hari ini adalah malam Minggu, jadi ada banyak pasangan yang tengah menikmati malam Minggu mereka. Banyak pula pedagang kaki lima dan asongan yang meramaikan taman tersebut.

"Odi". Salah satu memecahkan keheningan.

"Rama jahat!! Ninggalin odi sama clau. Sekarang liat, clau pergi kan!!! Clau ninggalin odi sendirian!! Clau hiks".

"Sssttt jangan nangis, gue bakal makin bersalah karena udah ninggalin kalian berdua". Iya dia Rama dan Riana. Tadi dengan cara mengejutkan, Rama tiba-tiba saja hadir kembali dikehidupan Riana. Rama pergi bukan tanpa sebab.

Dia sudah menyelesaikan studinya diluar negeri. Percaya atau tidak, pemuda yang akan menginjak usia 18 tahun ini sudah memiliki gelar sarjana S2 di salah satu universitas ternama Landon. RAMA ADNAN ELWIN, pria dengan IQ tertinggi di Indonesia, bahkan tenggara. Rama pergi ke luar negeri bukan hanya sekedar mengikuti daddynya yang bekerja diluar negeri, tapi juga karena dia harus menyelesaikan pendidikan sarjana disana. Rama mengikuti class jalur percepatan, saat usianya menginjak 15 tahun dia sudah lulus SMA. Rama hanya menghabiskan sekitar 12 tahun untuk pendidikan keseluruhannya. Awal pertemuan mereka di sekolah dasar dulu, saat itu dia dengan berani menjahili Riana dan Claudia yang notabenenya adalah adik kelas saat itu, padahal usia mereka sama, dan Riana yang memang tidak suka ditindas pun melawan Rama kakak kelasnya, dia tidak peduli meski Rama kakak kelasnya, toh umurnya juga sama. Kebencian yang berakhir menjadi persahabatan, yaitulah mereka. Saat Riana dan clau merintis usaha bobanya, Rama pun ikut membantu, dia ikut mempromosikan produk Riana keteman SMA nya, meski Rama disana paling kecil hehe.

Back to topik

"Odi sendirian Rama. Rama Gimana bisa kesini? Sekolah Rama gimana?". Riana lepaskan pelukan mereka, wajahnya yang sudah kusut karena menangis, hidung merah dan dibalik kacamata kotak pink-nya yang masih dipenuhi air, menambah tingkat kegemassan gadis ini. Rama saja gemas sendiri.

"Lo gak sendirian ada gue, lo gak tau yah? Gue kan pinter, jadi gak perlu kawatir, inget kan kepinteran lo masih jauh dibawah gue". Rama menaikturunkan alisnya.

"Huh sombong, trus ngapain lagi balik? Bukannya disana banyak bule bulepota yang cantik yah, bahkan odi kalah cantik pasti". Sewot Riana.

"Gak tertarik ah, gue udah nyantol di Claudia. Mau mereka secantik ratu Inggris pun gue gak bakal oleng". Ujar Rama.

"Halah, iya iya bucinnya clau, aku mah apa atau". Cibir Riana.

"Hahaha, gak gitu, lo juga princess gue. Gue balik lagi demi lo, demi janji gue sama Claudia kalo sahabat satu-satunya ini harus gue jaga, meski harus mempertaruhkan nyawa gue sendiri". Rama mencubit hidung pesek Riana gemas, ah rasanya dia kangen jalan-jalan bertiga dengan clau. Riana hanya mendengus kesal.

"Gue selama ini ngawasin lo, gue juga tau siapa temen-temen lo disekolah, dan gue bakal sekolah lagi disini demi bisa lindungin lo". Rama mengapit kepala Riana diantara ketiaknya.

PEREMPUAN MERAH JAMBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang